PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Palembang mengajak 200an orang ke acara Jaringan Kota Pusaka Indonesia atau JKPI Award 2024 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Hanya saja keikutsertaan Kota Palembang di acara tahunan JKPI itu belakangan menghangat lantaran dikritik kalangan seniman dan budayawan yang tergabung dalam Dewan Kesenian Sumatera Selatan (DKSS).
Pasalnya ketika menjelang keberangkatan beberapa hari sebelumnya, pihak DKSS melayangkan permohonan supaya seniman dan budayawan disertakan pada JKPI Award 2024.
Hanya saja pihak Disbud Kota Palembang menyatakan tidak memiliki anggaran untuk membiayai keberangkatan seniman, baik dari Dewan Kesenian Kota Palembang (DKP) ataupun DKSS.
BACA JUGA:Warga Banjarmasin Antusias Sambut Kontingen Palembang di JKPI, Ini Ungkapan Pj Walikota
"Eh ternyata belakangan diketahui rombongan Disbud Kota Palembang menuju Banjarmasin, ada 200 peserta yang diboyong," singgung Kemas Ryan, salah seniman dari DKP.
Dia menuturkan, seniman dan budayawan bertanggung jawab atas pengembangan seni dan budaya daerah.
"Tapi sayangnya ketika ada acara berkaitan sosial budaya, kok seniman kita malah hanya menjadi penonton, sehingga hal ini benar-benar tak masuk akal," singgungnya lagi.
Dia mensinyalir 200 peserta yang diajak Disbud Kota Palembang merupakan pegawai dan orang-orang dekat dengan pihak dinas saja.
BACA JUGA:Sumatera Selatan Berduka! Seniman Legendaris Anna Kumari Tutup Usia, ini Profil Lengkapnya
BACA JUGA:Pagelaran Dulmuluk Bisa Jadi Media Sosialisasi, Kok Bisa? Ini Penjelasan Seniman Palembang
Dugaan itu menguat lantaran keberangkatan Disbud Kota Palembang ke Banjarmasin itu secara diam-diam tanpa terendus para seniman dan budayawan Kota Palembang.
"Tidak salah bila hal ini menimbulkan kecurigaan kami," tukasnya.
Kritikan serupa disampaikan pengamat sosial budaya Sumatera Selatan Dr Tarech Rasyid MSi.