Sementara itu, DR Ir Afriansyah Noor dalam disertasinya menjelaskan bahwa hasil evaluasi program peningkatan kualitas pekerja migran Indonesia menunjukkan kualitas belum optimal.
BACA JUGA:Sekolah Kebangsaan FISIP Unsri dan Mafindo, Siap Tangkal Hoaks di Era Digital
“Sehingga kurang mampu bersaing dengan tenaga kerja dari negara pemasok tenaga kerja lainnya,” ujarnya.
Hal ini menunjukkan pelaksanaan collobarative governance dalam evaluasi program peningkatan kualitas pekerja migran Indonesia belum maksimal.
“Kondisi ini karena belum optimalnya kebijakan pendukung peningkatan kualitas pekerja migran berstandar Internasional terutama dalam optimalisasi pendidikan vokasi dan revitalisasi Balai Latihan Kerja,” katanya.
Dari sini, sambung Wamen Ketenagakerjaan, model rekomendasi dari penelitian tersebut bisa menjadi upaya peningkatan kompetensi pekerja migran berstandar Internasional.
BACA JUGA:16 Universitas Partisipasi di Seminar Nasional Fisip Unsri, Ini Daftarnya
BACA JUGA:33 Kampus dengan Jurusan Teknik Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Unsri Nomor Berapa?
“Sehingga diharapkan dapat membantu pemerintah Indonesia mengurangi kesenjangan keterampilan dan kompetensi tenaga kerja dan selanjutnya dapat mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia,” harapnya.