Lestarikan Tanjak Palembang Sampai Kiamat, Museum Negeri Sumsel Undang Mahasiswa 4 Kampus

Senin 30 Sep 2024 - 14:41 WIB
Reporter : M Iqbal
Editor : M Iqbal

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dibudpar) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) melalui UPTD Museum Negeri Sumsel menggelar Workshop Tanjak Palembang Tahun 2024.

Pelaksanaan workshop Tanjak Palembang berlangsung di Auditorium Balaputra Dewa Museum Negeri Sumsel, Kamis, 26 September 2024.

Workshop ini sejalan dengan visi dan misi Museum Negeri Sumsel, salah satunya untuk melestarikan budaya memakai Tanjak.

Dalam laporannya selaku penyelenggara, Plh Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel Amarullah SH menyebutkan, berdasarkan Peraturan Gubernur Sumsel Nomor 7 Tahun 2022 mengatur tentang arsitektur bangunan gedung beronamen jati diri budaya, termasuk ornament tanjak sebagai ciri khas daerah. 

BACA JUGA:Bukan Sekedar Penutup Kepala! Fakta dan Filosofi Tanjak, Sudah Eksis Sejak Masa Kesultanan Palembang

BACA JUGA:Nyalakan Spirit Seni Budaya Gen Z, Museum Negeri Sumsel Kembali Gelar Lomba Tari Kreasi Tradisional

Menurut dia, Workshop Tanjak Palembang ini merupakan Program Kerja UPTD Museum Negeri Sumsel Tahun Anggaran 2024.

Selain mewujudkan visi dan misi museum sambung Amarullah, workshop ini juga bertujuan menggali berbagai informasi koleksi museum terkait dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, baik nilai sejarah, budaya, agama, sosial, politik, ekonomi, dan pariwisata.

Sebagai narasumber Workshop, pengelola museum milik Pemprov Sumsel itu menghadirkan budayawan Palembang Drs RM Ali Hanafiah MM yang menyampaikan materi “Sejarah Tanjak Palembang”.

Tidak hanya teori, para peserta workshop juga diajarkan dan langsung mempraktekkan pembuatan tanjak dengan panduan penggiat tanjak Palembang, Cek Heri Susanto.

BACA JUGA:Syuting di Museum Negeri Sumsel, BSPJI Palembang Juarai Lomba Pakaian Adat Kemenperin Porya Festival 2024

BACA JUGA:Sukses di Era Digital! Museum Negeri Sumatera Selatan Bikin Aksi Perubahan Besar-Besaran

“Workshop ini diikuti 100 orang peserta secara tatap muka yang terdiri dari mahasiswa Universitas Sriwijaya, Universitas PGRI, Universitas Muhammadiyah, UIN Raden Fatah, kemudian utusan MASATA, ASPPI, dan Forum Peduli Sejarah Budaya,” tukas Amarullah.

Workshop ini sendiri dibuka secara resmi oleh Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi SH MSE yang diwakili Plt Kepala Disbudpar Sumsel Pandji Tjahjanto SHut MSi.

Dalam kata sambutannya, Pandji mengatakan, ada banyak cara untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman terkait sejarah dan budaya Sumsel kepada masyarakat.

Kategori :