Vivi mengimbau kepada pekebun setidaknya dapat memperhatikan dengan seksama, terlebih ketika menggunakan bibit dari okulasi yang harus memenuhi persyaratan.
"Di antaranya, umur batang bawah kisaran 8-18 bulan, mata tunas ada di sebelah atas, tinggi potong 5-10 cm dari jendela dan pada bagian bekas pemotongan, setelah itu, diolesi TB 192 atau parafin," ucap Vivi.
Berikutnya, masih kata Vivi, diameter batang bawah antara 1,3-3 cm, memiliki akar tunggang tinggal, lurus serta panjang 25-35 cm, dan akarnya 3-5 cm.
"Tidak terinfeksi penyakit, perlu disimak pada bagian okulasi apabila ditoreh berwarna hijau, kalaupun terdapat bibit yang memiliki akar tunggang lebih dari satu, sebaiknya pilih salah satu," cetusnya.
BACA JUGA:Mayoritas Warga Gumay Talang Lahat Pilih Budidaya Karet, Tapi 2 Tanaman Ini Tetap Ada
Selanjutnya terkait budidaya kelapa sawit, Vivi menerangkan, kelapa sawit atau dengan nama latinnya Elaeis Guineensis, penghasil minyak makanan, industri maupun bahan bakar nabati (biodiesel).
Yang mana, pada tahun 2009 menempatkan Indonesia pada posisi pertama produsen sawit dunia.
Pembibitan benih kelapa sawit di bagi menjadi dua tahap, awal atau pre Nursery dan utama atau Main Nursery.
Selain itu, memelihara leguminosa (kacang-kacangan) sebagai bahan tanaman penutup berguna sebagai sumber nutrisi untuk tanah, melindungi dari erosi, memperbaiki kondisi fisik tanah dan membantu mengontrol gulma.
BACA JUGA:Mirip Mulak Ulu, Mata Pencaharian Mayoritas Warga Mulak Sebingkai Lahat sebagai Pekebun Kopi
Kemudian untuk pemupukannya sendiri, sambung Vivi, menggunakan pupuk anorganik terdaftar pada departemen pertanian (Deptan) serta organik.
"Untuk penggunaannya sendiri harus tepat waktu, mutu, waktu, dosis, aplikasi, sesuai keperluan lahan dan tidak menyebabkan pencemaran air baku," ulasnya.
Musim panen, jelas Vivi, biasanya muncul saat usia perkebunan 30 bulan.
Suatu area dianggap siap panen apabila 60 persen dari rata-rata tandan buah segar (TBS) memiliki 3 kilogram (Kg) untuk pohon kelapa sawit.
BACA JUGA:Ternyata Ini Sebabnya, Masyarakat Kecamatan Kota Lahat Lebih Memilih Menanam Karet dan Kelapa Sawit
Untuk tanaman dewasa dengan usia di bawah atau berada di usia 8 tahun, maka petani dapat menggunakan dodos untuk memanen buah.