Mirip 3 Tetangganya, Mayoritas Pekebun Kikim Barat Pilih Kelapa Sawit dan Karet

Senin 06 Nov 2023 - 16:13 WIB
Reporter : Bernat
Editor : M Iqbal

“Jika umur lebih dari 8 tahun petani bisa menggunakan egrek," paparnya.

Ia menerangkan, ketika memotong TBS, petani harus mencari dan menentukan TBS matang.

Potong pelepah yang menganggu TBS yang berada di dasar.

BACA JUGA:Sesuai Karakteristik Daerahnya, 90 Persen Warga Kikim Timur Lahat Bercocok Tanam Kelapa Sawit

"Setelah itu, potong TBS dengan menggunakan dodos (Blade 8 dan 14 cm), untuk perkebunan berada di atas 8 tahun, dapat memotong pelepah dengan egrek dan menaruhnya di gawangan," cetus Vivi.

Ia menyampaikan, untuk melakukan replanting memproses lahan menggunakan mesin ripper, luku 1, luku 2 dan TBS Hauling Road, topping Staples dan chipping. 

Kemudian staping planted points, menanam mucuna branhteata, menggali lubang, pemupukan lubang, menyebarkan bio fungisida dan menanam benih.

"Ketika merobohkan tanaman pokok, pekebun membuat lubang dari eks bola tissue ukuran 1,5 m x 1,5 m x 1,5 m. Ketebalan Shredder adalah 10 cm dalam bentuk disc,” beber Vivi. 

BACA JUGA:95 Persen Penduduk Mulak Ulu Lahat Pekebun Kopi, Sisanya Bercocok Tanam Budidaya Ini

“Lokasi tanaman yang pernah roboh dapat dijadikan gembur dengan menggunakan bucket ekscavator," timbahnya.

Berikutnya, masih menurut Vivi, untuk penanaman mucuna yang biasa ditanam adalah 715 ST/Ha. 

Benih harus berusia 2 bulan di pembibitan sebelum tanam di tanah. 

"Saat di gawangan, pekebun menanam 4 baris dari 4 benih. (1 Barus untuk setiap baris tanaman 2 Barus di gawangan). Untuk pengembangan lahan yang menggunakan bahan kimia, pekebun merobohkan pangkal pohon kelapa sawit dengan ekscavator," pungkasnya.

Kategori :