PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Suasana Pasar Dempo Permai Kota Pagaralam akhir-akhir ini sepi. Para pedagang mengeluhkan sepinya para pembeli yang berbelanja.
Tentu saja hal ini berimbas kepada pemasukan mereka. Sudah beberapa bulan ini pemasukan mereka tidak sebaik tahun-tahun sebelumnya.
Nur, salah seorang pedagang mengatakan jangankan datang ke kiosnya, orang yang sekadar melintas atau lewat depan tokonya saja nyaris tidak ada.
Para calon pembeli yang sekadar datang ke pasar saja tidak seramai biasanya.
BACA JUGA:Daya Beli Masyarakat Menurun Banyak Toko Pakaian Di Pasar Martapura Tutup, Warga Harapkan Ini
“Entah apa masalahnya orang yang ke pasar juga tidak terlalu ramai,” kata pedagang aksesoris sekolah dan perlengkapan lainnya.
Para pedagang pakaian yang banyak terdapat di lantai 2 Pasar Dempo Permai juga banyak yang mengeluh.
“Kalau pakaian ini memang sudah sejak setahun lebih ini terus berkurang pembelinya. Sepertinya penjualan secara online lebih disukai orang sekarang,” kata Kiagus Husen, pedagang pakaian di lantai 2.
Mayoritas pedagang di Pasar Dempo Permai terutama di lantai 2 memang berjualan pakaian dan perlengkapan seragam sekolah atau kantor.
Meskipun dagangan mereka sebenarnya agak sama, selama ini mereka tidak terlalu mempermasalahkannya. Karena mereka yakin rezeki sudah ada yang mengatur.
BACA JUGA:Atasi Inflasi, Pemprov Sumsel dan PKK Sumsel Akhir Tahun Kembali Gencarkan Gelar Pasar Murah
Namun, menurut beberapa pedagang, mereka sepakat ada beberapa hal yang sama mereka perhatikan. Berikut di antaranya:
1. Belum Masanya Musim Kopi
Seperti diketahui mayoritas penduduk Pagaralam adalah petani kopi. Meskipun harga kopi agak tinggi sekarang, tetapi musim kopi sudah lewat. Musim baru akan datang beberapa bulan lagi.
Ketergantungan perekonomian terhadap panen kopi masih sangat terasa di Pagaralam. Saat musim kopi sudah lewat atau belum tiba para petani banyak yang beralih profesi.