3. Persaingan dengan Online Shop
Akibat kemajuan teknologi, banyak hal berubah dengan cepat. Termasuk dalam hal berbelanja. Saat ini para pembeli lebih sering berbelanja secara online.
Ini juga jadi hal yang berat bagi para pedagang konvensional.
Mayoritas warga Pagaralam yang petani berbelanja ketika ada waktu tertentu seperti panen atau tahun ajaran baru. Sedangkan yang bukan petani seperti para PNS, Pedagang, atau Pengusaha juga tidak berbelanja di pasar lagi.
Bisa jadi saat ini karena kepraktisan yang membuat orang lebih memilih belanja dalam jaringan (online). Selain harganya pasti, barang-barang bisa diantar langsung ke rumah.
Memang terkadang ada juga barang yang tidak sesuai, tetapi para pembeli percaya itu adalah sebuah proses menuju sistem perdagangan yang lebih asyik dan mudah.
Paling tidak 3 hal di atas membuat pasar saat ini kosong. Akibat tidak ada pemasukan yang pasti,para penyewa banyak yang tidak sanggup membayar sewanya.
Secara keseluruhan jumlah kios berada di Pasar Dempo Permai ada 483 kios, dengan 74 kios yang tutup dan 27 kios yang tersegel.
Entah seperti apa ke depannya, Man, salah seorang pedagang lainnya mengikuti saja prosesnya.
“Sekarang ini, untuk bertahan saja sangat sulit. Pasar yang sepi ini tampaknya masih akan berlangsung beberapa waktu lagi,” ujarnya pasrah. *