Meskipun disebut "decaf", kopi tanpa kafein (decaf) sebenarnya masih mengandung kafein, meskipun dalam jumlah yang sangat kecil, yaitu sekitar 2-12 mg.
Proses decaffeination bertujuan untuk mengurangi kandungan kafein, tetapi tidak menghilangkannya sepenuhnya.
Jika dibandingkan dengan kopi biasa yang mengandung 95-200 mg kafein, kopi decaf memang memiliki kandungan kafein yang jauh lebih rendah.
BACA JUGA:Ini 5 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula yang Tidak Terduga, Apa Sajakah?
6. Kopi moka berasal dari Yaman
Asal usul kopi moka yang terkenal dengan cita rasa pahit dan sedikit manis, ternyata berasal dari Yaman.
Kota Al Moka (Mocha) di Yaman merupakan pusat perdagangan kopi pada abad ke-15 dan kopi yang dihasilkan di daerah ini dikenal dengan kualitasnya yang tinggi.
Kopi moka yang populer di berbagai negara saat ini terinspirasi dari minuman Italia bernama "Bicerin," yang memadukan kopi, cokelat, dan krim.
BACA JUGA:Pemkab Lahat dan Forkopimcam Pulau Pinang Datangi Rumah Warga di Dua Desa, Ini Tujuannya
BACA JUGA:Kodim Sarko dan Forkopimda Merangin Rapat Koordinasi Teknis TMMD ke-122, Ini Hasilnya
7. Tradisi 'nraktir' kopi ala Italia
Di Naples, Italia, terdapat tradisi unik yang disebut "caffè sospeso", di mana seseorang memesan dua kopi tetapi hanya minum satu.
Kopi yang satu lagi akan diberikan gratis kepada pelanggan lain yang ingin menikmati kopi.
Tradisi ini muncul pada akhir abad ke-19 dan berkembang pesat selama Perang Dunia II, sebagai bentuk solidaritas dan berbagi di masa sulit.
BACA JUGA:Kenang Pahlawan, Forkopimda OKI Gelar Ziarah Nasional