KORANPALPRES.COM - Di tengah tantangan kelangkaan air bersih yang terus membayangi banyak daerah di Indonesia, Nusa Tenggara Barat menjadi sorotan dengan proyek ambisius senilai Rp902,1 Miliar.
Proyek yang sedang berlangsung ini diprediksi akan rampung pada akhir tahun 2024, dengan progres saat ini telah mencapai 87,7%.
Dengan tujuan utama untuk meningkatkan pasokan air bersih, mendukung irigasi pertanian, dan mengendalikan banjir, Bendungan Meninting diharapkan akan menjadi solusi strategis bagi masyarakat dan industri di wilayah tersebut.
Tak hanya sebagai infrastruktur vital, bendungan ini juga akan berfungsi sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan pengembangan pariwisata.
BACA JUGA:5 Tempat Wisata di Martapura OKU Timur, No 1 Bendungan Terbesar di Sumatera Selatan
Mengintegrasikan teknologi mutakhir seperti Building Information Modelling (BIM), proyek ini berkomitmen untuk menghadirkan kualitas dan efisiensi terbaik dalam setiap tahap pengerjaannya.
Dengan segala harapan dan tantangan yang ada, Bendungan Meninting berpotensi menjadi simbol keberlanjutan dan kesejahteraan bagi masyarakat Nusa Tenggara Barat.
Dikutip koranpalpres.com dari website hutamakarya.com, progres pembangunan Bendungan Meninting telah mencapai 87,7%.
Bendungan ini merupakan proyek kelima yang dibangun oleh Hutama Karya di Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan menjadi bagian penting dari inisiatif pemerintah dalam mengelola sumber daya air.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menyatakan bahwa proyek ini sedang memasuki tahap akhir, dengan fokus pada pembangunan bendungan utama dan fasilitas pendukung.
Untuk memastikan bahwa proyek ini berjalan dengan efisien dan tepat waktu, Hutama Karya mengadopsi teknologi mutakhir seperti Building Information Modelling (BIM) dan fotogrametri.
Penggunaan teknologi ini memungkinkan proses pengolahan data secara digital, mempercepat tahapan konstruksi, serta meningkatkan kualitas dan akurasi pekerjaan.