Hal ini sudah barang tentu, sambung Brilian, merupakan peluang-peluang yang sangat bagus untuk pariwisata di Pagaralam.
“Dari sekarang Kota Pagaralam harus bersiap, apalagi runway di Bandara Atung Bungsu diperpanjang, kita berharap dan selalu berusaha semoga dalam waktu dekat ini, akan ada lagi penerbangan komersil di Pagaralam,” jelasnya.
Lebih lanjut Brilian menambahkan, ketika dua hal ini jalan tol dan penerbangan di Bandara Atung Bungsu sudah komersil, maka diperkirakan pariwisata di Pagaralam, akan lebih melaju dan menuju puncak.
Sebagaimana pernah diberitakan tahun lalu Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan sejak tahun 2020 Bandara Atung Bungsu Kota Pagaralam diambil alih Kementrian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia.
Menurut Budi, pengelolaan bandara akan berat jika dibebankan ke Pemerintah daerah, karena biaya operasional yang harus disubsidi membutuhkan anggaran yang besar.
BACA JUGA:Tenang, Tarif Tol Simpang Indra-Prabu Masih 0 Rupiah
"Pengolahan Bandara Atung Bungsu ini kami ambil alih. Langkah pertama kita akan perpanjang runway menjadi dari 1300 menjadi 1900 meter," ujarnya.
Kemudian Budi menambahkan, dengan perpanjangan Runway maka pesawat yang lebih besar bisa mendarat demi mendukung Pariwisata di Kota Pagaralam.
Sementara pembangunan jalan tol meskipun tidak secara langsung melewati Kota Pagaralam, dapat mempersingkat jarak dan waktu tempuh dari Pagaralam ke Palembang. Pembangunan Jalan Tol Simpang Indralaya - Muara Enim dengan total panjang mencapai 119 Km dan terbagi menjadi 2 Seksi. Seksi 1 Simpang Indralaya - Prabumulih sepanjang 65 Km, dan Seksi 2 Prabumulih - Muara Enim sepanjang 54 Km.
Kehadiran Jalan Tol Simpang Indralaya - Muara Enim selain memberikan dukungan dalam peningkatan perekonomian masyarakat, juga memberikan dukungan dalam kelancaran berkendara di wilayah Sumatera Selatan.
"Dengan jarak dan waktu tempuh lebih singkat, kehadiran wisatawan dapat lebih banyak," harapnya. *