PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Salah satu masalah besar Indonesia yang hingga kini tidak pernah tuntas adalah korupsi.
Setiap tahunnya tidak ada tanda-tanda menuju arah perbaikan.
Bahkan, Ketua lembaga tertinggi pemberantasan korupsi pun ditetapkan jadi tersangka.
Beberapa waktu yang lalu ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, resmi ditetapkan sebagai tersangka.
BACA JUGA:Sambut Nataru 2024, PT Hutama Karya Siapkan Startegi Anti Macet di Jalan Tol
Firli diduga telah menerima gratifikasi dan melalukan pemerasan terhadap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Menjelang Pemilu 2024 pada 14 februari nanti sangat penting bagi kita sebagi pemilik hak suara untuk mengetahui rekam jejak para calon legislatif yang mau kita pilih.
Suara rakyat memegang peranan penting untuk menentukan siapa saja yang akan menjadi wakil aspirasi rakyat.
Rekam jejak para calon legislatif yang terkait dengan korupsi patut menjadi perhatian sebelum kita menjatuhkan pilihan.
BACA JUGA:Pemerintah Optimisme Tahun 2024, Target Rekrutmen 1 Juta Guru PPPK Akan Terwujud
Jangan sampai salah pilih.
Melansir dari lembaga anti korupsi Indonesia Corruption Watch (ICW), tercatat ada 49 mantan terpidana korupsi yang diketahui ikut mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada pemilu 2024.
Menurut temuan Indonesia Corruption Watch Partai Golkar menjadi partai politik yang terbanyak mengusung mantan napi korupsi sebagai calon anggota legislatif.
Total mantan napi koruptor adalah 9 orang, dengan rincian, 6 orang mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI, sedangkan sisa 3 turut serta dalam pencalonan DPRD.
BACA JUGA:Bismillah, Kemenag dan Komisi VIII Bersepakat BPIH 2024 Rp93,4 Juta, Jemaah Bayar Bipih Rp56,04 Juta