KORANPALPRES.COM – Hasil penelitian internasional baru-baru ini menyatakan bahwa orang yang sering begadang dan bangun lebih siang memiliki resiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.
Penelitian ini dipresentasikan pada Pertemuan Tahunan Asosiasi Eropa untuk Studi Diabetes (EASD) di Madrid, Spanyol.
Dikutip dari laman Medical Daily, Minggu 13 Oktober 2024, Para peneliti menemukan bahwa individu yang begadang cenderung memiliki lemak tubuh lebih banyak, termasuk lemak visceral, yang meningkatkan risiko diabetes.
Mereka yang suka tidur larut malam memiliki risiko hampir 50 persen lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dibandingkan dengan yang memiliki pola tidur lebih teratur.
BACA JUGA:Komplikasi Diabetes Bisa Sebabkan Kebutaan Tanpa Gejala, Waspadalah!
BACA JUGA:Kapan Waktu Olahraga yang Tepat Untuk Penderita Diabetes? Simak Ulasan Ini
Studi tersebut melibatkan lebih dari 5.000 peserta dengan usia rata-rata 56 tahun selama 6,6 tahun.
Peneliti mencoba merunut sesuai usia, jenis kelamin, lemak tubuh total, dan faktor gaya hidup lainnya.
Mereka menemukan bahwa orang yang mendapat diagnosis diabetes tipe 2 ini cenderung sering begadang.
"Penjelasan yang mungkin adalah ritem sirkadian atau jam tubuh pada orang yang sering begadang tidak sinkron dengan jadwal kerja dan social yang diikuti masyarakat," kata pemimpin penelitian ini, Dr Jeroen van der Velde dikutip dari Eurekalert.
BACA JUGA:Penderita Diabetes Boleh Mengonsumsi Air Kelapa Muda, Simak Penjelasan Ahli
BACA JUGA:Merasa Haus Terus Padahal Banyak Minum, Awas Gejala Diabetes!
"Hal ini dapat menyebabkan ketidakselarasan sirkadian,yang kita ketahui dapat menyebabkan gangguan metabolism dan akhirnya diabetes tipe 2," imbuhnya.
Hasil menunjukkan bahwa selain kebiasaan hidup tidak sehat, distribusi lemak tubuh juga berperan dalam meningkatkan risiko diabetes pada orang yang suka begadang.
Peneliti menggunakan kuesioner untuk mencatat waktu tidur dan bangun mereka, untuk menentukan titik tengah tidur mereka.