PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Bantuan demi bantuan untuk masyarakat Desa Jagabaya, Kecamatan Kikim Selatan, Kabupaten Lahat silih berganti berdatangan.
Nah, baru-baru ini sumbangsih dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Ir Hj Sri Meliana berupa alat penggiling kopi, yang diperuntukkan bagi kelompok tenaga kerja mandiri (TKM) pemula Jagabaya Bisa.
"Betul, sarana penggiling kopi tersebut bantuan dari anggota dewan dari Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) berjumlah Rp 20 juta," uajr Kades, Bambang Heriadi ST, Selasa 28 November 2023.
Selain mesin penggiling kopi, sambung dia, ada juga etalase, perabot, mesin press kemasan kopi, bungkus plastik, kayu bakar dan bahan baku biji kopi.
BACA JUGA:Tekan Angka Lakalantas Di Simpang Lima Pendopo menuju Rejosari, Dishub PALI Lakukan Ini
"Sebelum digiling, terlebih dahulu biji kopi tersebut di panggang atau di goreng didalam wajan hingga warnanya kehitaman dan mengeluarkan aroma wangi," terang dia.
Ia menerangkan, untuk nama pada kemasan Bubuk Kopi Jagabaya Bisa. Untuk sementara ini pemasarannya sendiri di titip warung-warung manisan atau sekitar pemukiman warga.
"Insyaa Allah, kedepannya Kelompok TKM Pemula yang berjumlah 10 orang tersebut, akan bekerjasama dengan pekebun untuk pengadaan bahan baku," ulas dirinya.
Ia berpesan, perlahan tapi pasti semuanya akan berjalan dengan lancar, dan berkembang pesat untuk penjualannya.
BACA JUGA:Bawaslu PALI Berhasil Boyong Dua Penghargaan Sekaligus Untuk Kategori Ini
"Mudah-mudahan, bubuk kopi buatan TKM Jagabaya Bisa mampu menembus pasar, dengan omset luar biasa sehingga bisa menambah penghasilan anggota," tukas Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) ini.
Sementara itu, Ketua Kelompok TKM Jagabaya Bisa, Lisda Apriani membenarkan, bahwasanya peralatan termasuk sarana lainnya merupakan bantuan dari Anggota DPR RI.
"Alhamdulillah, kami ucapan terima kasih kepada beliau atas aspirasinya kini memiliki mesin penggiling kopi dan dikelola dan diberi nama Bubuk Kopi Jagabaya Bisa," terangnya.
Untuk kemasannya sendiri, lanjut dia, ada berukuran 1/4, 1/2 dan 1 kilogram yang mana, untuk penjualannya sendiri masih berada di seputaran desa.
BACA JUGA:Jembatan Di OKU Timur Banyak Rusak Warga Mengadu Ke Bupati