Udang-udang ini direndam dalam minuman beralkohol dengan kadar sekitar 40% - 60%, selama beberapa saat untuk membuatnya mabuk.
Jika sudah mabuk dan setengah hidup, baru kemudian udang itu disajikan dengan tambahan pelengkap.
Karena masih setengah hidup, saat disantap udang-udang tersebut kadang-kadang masih bergerak di dalam mulut.
BACA JUGA:Jelajahi 7 Kuliner Kaki Lima Terpopuler di Indonesia, Apakah Favorit Kamu Termasuk?
6. Sannakji, Korea Selatan
Salah satu makanan ekstrem dari Korea Selatan adalah gurita hidup yang diberi minyak wijen dan kacang wijen di atasnya, yang disebut sannakji.
Gurita hidup dipotong bagian kepalanya sebelum dihidangkan. Lalu dipotong-potong kecil bagian tentakelnya yang masih bergerak. Ketika dihidangkan, tentakel gurita akan bergerak-gerak di atas piring, bahkan tak jarang merambat keluar piring.
Mengonsumsi sannakji harus ekstra hati-hati sebab dapat menyebabkan kematian. Hal tersebut karena saat dikunyah gurita-gurita itu dapat saja menempel pada dinding mulut yang membuatnya susah ditelah.
BACA JUGA:Surganya Kuliner, Inilah Daftar Kota di Indonesia Masuk TasteAtlas 2024
7. Dancing Shrimp, Thailand
Berbeda dengan di China, di Thailand ada ‘dancing shrimp’ atau udang menari.
Dancing shrimp adalah sajian berupa bayi udang yang dimakan hidup-hidup dengan taburan bumbu pedas, asin dan asam. Kombinasi itu dikocok sampai bumbunya merata.
Karena masih dalam kondisi hidup saat dihidangkan dalam wadah, ketika dimakan udang mungil itu masih berloncatan. Keunikan itulah yang membuat banyak orang penasaran dan tertarik untuk mencicipinya.
BACA JUGA:8 Kuliner Khas Bali Nikmatnya Bikin Balik Lagi, Yuk Cobain
8. Bulu Babi, Indonesia
Bulu babi hewan yang banyak di laut atau pinggiran pantai, yang dapat melukai kulit, sehingga jika tertusuk bulu babi dapat berbahaya karena bagian durinya mengandung racun yang menyengat, serta bisa memicu infeksi.