PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan melalui Taman Budaya sukses menggelar Festival Tari Sambut.
Ketua Pelaksana yang juga Kasi Taman Budaya Sriwijaya Mirzal Fadillah, SH., M.Si., menjelaskan, Festival Tari Sambut dibiayai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik Bantuan Operasional Penyelenggaraan Taman Budaya di lingkungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel Tahun Anggaran 2024 .
Kegiatan diikuti peserta dari 10 kab/kota di Sumsel seperti Palembang, Prabumulih, Lubuk Linggau, Muba, OKI, OI, Lahat, Muaraenim, Musi Rawas dan Empat Lawang.
“Tujuannya untuk mengenalkan Taman Budaya Sriwijaya sebagai ruang dan sarana aktivasi seni serta pengembangan dan pemanfaatan objek pemajuan kebudayaan, khususnya seni tari, tradisi lisan, seni pertunjukan,” jelasnya.
BACA JUGA:Disbudpar Sumsel Gelar Festival Batanghari Sembilan: Budaya Menjaga Alam
BACA JUGA:Puluhan Tahun Mengabdi di Disbudpar, di Sini Aufa Syahrizal Bakal Isi Masa Pensiunnya
Tak hanya itu, festival ini juga bisa menjadi ajang silaturahmi dan belajar kekaryaan antar seniman, dan tetap semangat untuk berkarya dan bekesenian untuk terus melestarikan seni dan budaya.
“Agar tradisi ini tetap hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Sumatera Selatan serta menanamkan nilai-nilai kearifan lokal dalam sebuah kebudayaan di Sumatera Selatan,” ucapnya.
Sementara itu, Pj. Gubernur Sumsel dalam sambutannya dibacakan oleh Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Ir. Basyaruddin Akhmad, M.Sc., menjelaskan, Festival Tari Sambut merupakan sebuah kegiatan yang terlaksana sebagai upaya untuk membuka ruang ekspresi budaya.
Dalam hal ini kebudayaan harus memegang peran penting dalam adaptasi terhadap kondisi dan situasi, karena kebudayaan tercipta dari hasil adaptasi manusia terhadap kondisi alam dan lingkungannya.
BACA JUGA:Workshop Seni Teater ‘Dimensi Aktor dan Sutradara’: Usaha Disbudpar Sumsel Lestarikan Kearifan Lokal
BACA JUGA:Belum Ramah Difabel, Disbudpar Sumsel Dorong Peningkatan SDM Pemandu Museum Negeri Sumsel
“Kita memiliki kebudayaan yang merupakan asset yang harus dijaga, dilindungi, dimanfaatkan dan dikembangkan bersama-sama. Kita harus bekerjasama dalam pembangunan kebudayaan karena kebudayaan merupakan sumber identitas dan sumber pembangunan karakter bangsa,” jelasnya.
Lebih jauh kata Pj Gubernur Sumsel, kemajemukan khazanah kebudayaan terdapat di Provinsi Sumatera Selatan, baik budaya benda maupun budaya takbenda.
Dalam kebudayaan daerah memiliki nilai-nilai, norma, dan fungsi yang melandasi pemikiran dan perilaku masyarakat pemangku budaya tersebut.