Prinsip ini sangat penting, karena seorang pemimpin sejati adalah mereka yang tidak hanya memberi perintah, tetapi juga memahami kondisi dan tantangan yang dihadapi oleh timnya.
BACA JUGA:Sosok Natalius Pigai, Pendekar HAM Asli Papua yang Ditunjuk Prabowo Jadi Menteri Hak Asasi Manusia
BACA JUGA:Unpad Turut Menyumbang Menteri di Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran, Inilah Mereka
Dalam kesempatan ini, Presiden Prabowo menyoroti pentingnya kolaborasi dan solidaritas di dalam tim. Ia menegaskan bahwa untuk mencapai tujuan bersama, setiap anggota tim harus merasa didukung dan diperhatikan.
“Jika anak buah merasa kepanasan, pemimpin harus merasakan hal yang sama. Jika mereka mengalami kesulitan, pemimpin juga harus siap membantu. Itulah esensi kepemimpinan yang sejati,” tegasnya.
Selain menekankan prinsip berbagi beban, Presiden Prabowo juga memperkenalkan beberapa alumni terbaik dari Akademi Militer yang kini menjabat di kabinet.
Hal ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa kepemimpinan yang baik tidak hanya ditentukan oleh jabatan, tetapi juga oleh integritas dan pengabdian kepada bangsa.
“Saya bangga memiliki tim yang terdiri dari orang-orang terbaik, yang siap berjuang demi kepentingan rakyat,” ujar Presiden dengan penuh semangat.
Sebagai bentuk penghargaan terhadap para taruna yang telah mengikuti Upacara Parade Senja, Presiden Prabowo menginstruksikan agar mereka diberikan libur khusus.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa liburan bukanlah alasan untuk mengabaikan tanggung jawab belajar.
“Waktu libur adalah kesempatan untuk memperdalam ilmu, bukan hanya bersenang-senang. Semakin banyak libur, semakin banyak juga yang harus kamu pelajari,” tuturnya, disambut tawa dan sorakan gembira dari para taruna.
BACA JUGA:Jejak Karier Letjen Sjafrie Sjamsoeddin: Dari Teman Seangkatan hingga Jadi Menhan di Era Prabowo
Acara ini tidak hanya menjadi momen refleksi, tetapi juga memperkuat ikatan antara pemimpin dan generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa.