Lantaran Lebanon mengundurkan diri, mekanisme penentuan runner-up terbaik pun berubah.
BACA JUGA:Ini Target Timnas Indonesia Lawan Jepang dan Arab Saudi, Sungguh Berat!
Negara yang melawan tim peringkat terbawah di grupnya tidak masuk hitungan poin.
Sehingga, Timnas Indonesia U-17 hanya memiliki tiga poin dengan selisih gol +1 di peringkat keenam klasemen sementara runner-up terbaik atau di luar batas aman usai kemenangan atas Kepulauan Mariana Utara tidak dihitung.
Untuk itu, Timnas Indonesia U-17 wajib mengalahkan Australia jika ingin lolos otomatis ke putaran final sebagai juara Grup G tanpa memikirkan hasil laga lain dalam perebutan tiket lima runner-up terbaik.
Dan Baker pun menjadi sorotan jelang pertandingan ini.
Pemain yang bisa mengisi beberapa posisi itu jadi andalan Nova Arianto di skuad timnas U-17.
Bahkan, pelatih Australia Brad Maloney sempat kepincut dengan jasa kapten Melbourne City U-18 tersebut.
Namun, Baker menolak mentah-mentah panggilan tersebut dengan lebih memilih timnas Indonesia.
"Kita juga kaget di mana saat Australia pertama kali mengumumkan memanggil Baker," kata Nova.
"Kita langsung koordinasi dengan Ketum dan Pak Sumardji lalu komunikasi dengan bapak-ibunya Baker."
"Kita bersyukur pada akhirnya Baker berkomitmen membela Indonesia," jelas Nova.
Pada pertemuan di ASEAN Cup U-17, Indonesia menelan kekalahan 3-5 dari Australia di babak semifinal.
Kini, momentum bagi pasukan Merah Putih untuk membalas kekalahan tersebut.
Baker dihadapkan pada situasi harus tega membungkam Australia demi meloloskan Indonesia ke Piala Asia 17 2025 di Arab Saudi.