BALI, KORANPALPRES.COM - Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri bersama kepolisian negara-negara Asia Tenggara memperkuat strategi pencegahan dan penanganan kejahatan siber.
Kegiatan ini juga dihadiri kepolisian Korea Selatan (Korsel) atau Korean National Police Agency (KNPA) di BALI beberapa waktu yang lalu tersebut.
"Kita menjalin kerja sama secara khusus dengan KNAP. Salah satu alasannya, Korsel dinilai punya teknologi mumpuni untuk menangani kejahatan siber," ujar Kepala Biro Misi Internasional (Karomisinter), Brigjen Pol Yaya Ahmudiarto, Jumat (1/12/2023).
Ia menjelaskan pertemuan yang dibalut melalui seminar ‘The South-South Triangular Cooperation‘ ini digelar sebagai lanjutan dari kerja sama KNPA dan Divhubinter Polri di bidang antisipasi dan penanggulangan kejahatan siber.
“Fokus kami saat ini pastinya pertukaran informasi. Jadi sharing info antara kepolisian Korsel dan Polri dan kepolisian di kawasan ASEAN," katanya.
Hal ini untuk meminimalisir kejahatan siber yang dimanfaatkan jaringan terorisme dan jaringan perdagangan orang, dan kejahatan lain seperti narkoba.
Menurutnya, kerja sama kepolisian dua negara, Indonesia dan Korsel, berfokus pada pengamanan kapasitas dan pembagian informasi dua pihak sehingga penegakan hukum dua negara bisa melengkapi.
"Jadi dengan kerja sama yang kita lakukan ini akan berfokus pada pengamanan kapasitas dan pembagian informasi dua pihak," terang Brigjen Pol Yaya Ahmudiarto.
BACA JUGA:Dengarkan Keresahan Masyarakat, Pj Walikota-Kapolresta Palembang Tinjau Pos Pengamanan Di BKB
Selain itu, diakui Korsel dinilai lebih pesat dalam pengembangan teknologi. Hal ini tidak mengherankan mengingat KNPA telah membangun Cyber Safety Bureau atau Divisi Kejahatan Siber sejak 1997.
Sehingga punya kemampuan dan pengalaman menanggulangi serangan siber di bidang keamanan, bisnis, pemerintahan, perbankan, dan sebagainya.
“Jadi memang ada benefit atau saling menguntungkan. Polri punya kepentingan bisa mengambil ilmu atau alih teknologi dalam pencegahan cyber crime seperti bidang Cyber Forensics, Cyber Security dan Cybercrime,” tegas Brigjen Pol Yaya Ahmudiarto.
Brigjen Pol Yaya Ahmudiarto menegaskan kegiatan ini diharapkan agar para peserta mengerti dan memahami secara teori dan praktik mengenai isu-isu ancaman.
BACA JUGA:Lahat Mayoritas Petani Kopi Dan Jenis Ini Yang Biasa Ditanam