Lahat Mayoritas Petani Kopi Dan Jenis Ini Yang Biasa Ditanam

Perwakilan Disbun Lahat dan Kecamatan Suka Merindu berfoto bersama, Jumat 17 November 2023-Foto:Bernat Albar/-palpres

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Sebanyak 3.622 Kepala Keluarga (KK) tercatat berkebun kopi dengan lahan seluas 4.567 hektar, Kecamatan Suka Merindu menghasilkan 2.319 ton biji kopi pada tahun 2022.

Demikian disampaikan, Kepala Dinas Perkebunan (Kadisbun) Lahat, Vivi Anggraeni SSTP Msi. Menurutnya, berdasarkan data tersebut memang untuk kawasan di sini lebih banyak berkebun kopi, alasannya iklim dan tekstur tanahnya sangat cocok.

"Memang sangat cocok sekali untuk ditanam kopi, hal ini iklim yang dingin dan tanah subur merupakan faktor pendukung," ujarnya, Jumat 17 November 2023.

Kendati demikian, masih kata dia, tetap memperhatikan komponen dan mekanisme yang pas, sehingga menghasilkan produktifitas yang berlimpah.

BACA JUGA:Kiprah Perjalanan Militer Anak Desa yang Kini Diabadikan Sebagai Nama Jalan, Ini Sosoknya

"Misalnya di stek dengan tumbuhan unggul, agar buah kopi pun banyak dengan produksi hingga puluhan ton," ucap dia.

Tentunya, sambung dia, Kabupaten Lahat sendiri mengenal jenis kopi Arabika sendiri ukurannya lebih kecil dan bundar, dengan rasa yang kuat dan pahit terkadang memiliki aroma seperti gandum.

Biasanya kopi ini tumbuh pada ketinggian 700-1.700 Mdpl dan pertumbuhannya kisaran 4,5 meter hingga 6,5 meter.

"Sedangkan robusta cenderung mempunyai ukuran lebih besar bentuk oval, rasanya memiliki variasi beragam bisa lembut, manis, tajam dan juga kuat. Tumbuhnya pada ketinggian 700 Mdpl dan batangnya kisaran 2,5 - 4,5 meter," papar dirinya seraya menuturkan, ada 3 pola tanam yang dipakai diantaranya, tanam rakyat, perkebunan besar dan tumpang sari.

BACA JUGA:Sukseskan Program Ketahanan Pangan, Danramil Muara Rupit Tanam Perdana Jagung Hibrida Dengan Masyarakat

Di samping itu, sambung dia, yang perlu pekebun waspadai terhadap hama yang kerap kali menyerang tumbuhan kopi untuk diperhatikan seksama.

"Adalah Nematoda parasit dengan nama latin Pratylenchus coffeae dan Radopholus Similis, atau dikenal penggerek buah kopi (PBKo) dan penyakit karat daun atau disebut Hemileia Vastatrix," terangnya.

Nah, untuk pengendaliannya sendiri penggunaan bahan tanam tahan terhadap Nematoda parasit, dengan jenis klon kopi robusta BP 308 untuk batang bawah.

"Yakni, penggunaan agensia biologis dengan jamur trichoderma untuk jamur akar putih (JAP), jamur beauveria untuk PBKo serta penggunaan atraktan dan senyawa perangkap hypotan," ulas dirinya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan