Jalur masuk ini berada di Kecamatan Dempo Selatan tepatnya di Dusun Mingkik, Kelurahan Atung Bungsu, Kecamatan Dempo Selatan.
Bagi kamu yang datang dari arah Palembang atau Lahat termasuk juga dari Lampung, Jakarta atau kota-kota lain di Pulau Jawa ini jalur utama menuju atau memasuki Kota Pagaralam.
BACA JUGA:Keindahan Gunung Dempo Pagaralam, Daya Tarik Wisatawan Lokal dan Mancanegara
BACA JUGA:Pj Walikota Pagaralam Layak Jadi Smart City Tahun 2024 Ini
Berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Tebat di Kabupaten Lahat, saat memasuki Pagaralam dari jalur ini kamu akan melihat jembatan Ndikat yang melintasi Sungai Ndikat perbatasan Kabupaten Lahat dan Kota Pagaralam.
Di jembatan ini kalau beruntung kamu bisa melihat segerobolan monyet atau kera yang sering terlihat nongkrong bergerombol di atas jembatan.
Cukup banyak wisatawan yang berhenti untuk memberi makan bahkan berswafoto di sana.
Jumlah monyet perbatasan ini cukup banyak. Bahkan jika pemerintah kota Pagaralam lebih jeli, daerah ini dapat menjadi favorit baru wisata.
Ya wisata monyet ini bisa dikembangkan dan bisa mendatangkan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Setelah melintasi jembatan kamu akan melewati Liku atau belokan Ndikat yang terkenal. Ini adalah belokan legendaris di Pagaralam dan menjadi kebanggaan masyarakat. Barulah setelah itu kamu bisa langsung menuju pusat kota Pagaralam sekira 30-40 menit lamanya.
2. Jalur Masuk dari Dusun Perandonan, Kelurahan Selibar, Kecamatan Pagaralam Utara
Jalur atau akses masuk ini adalah jalan lintas Bengkulu – Pagaralam menuju Palembang, dan kota-kota lainnya.
BACA JUGA:Kaya Akan Budaya, Pagaralam Layak Menjadi Kawasan Cagar Budaya