"Titan benar-benar istimewa, ia memiliki awan, hujan, sungai dan danau, tetapi terbuat dari hidrokarbon seperti metana, bukan air," ujar Cook.
Masih diperlukan penelitian pada masa depan yang mungkin akan memberi tahu apakah bulan seperti Titan dan Europa menyimpan bahan-bahan yang diperlukan untuk kehidupan.
Beberapa satelit buatan negara-negara terkemuka di bumi mulai dikirim ke dua bulan tersebut untuk melakukan eksplorasi. Salah satu di antaranya adalah "Europa Clipper" yang diprediksi akan sampai dan mulai menyelidiki bulan Europa pada 2030.
Jumlah Bulan di Tata Surya
Dilansir dari NASA, Persatuan Astronomi Internasiona secara resmi mengakui 288 bulan planet yang mengorbit delapan planet di tata surya.
BACA JUGA: Perang Luar Angkasa Akan Sengit: Rusia Bikin Ketar-ketir AS dengan Senjata Nuklir Antisatelitnya
BACA JUGA:Pemkot Palembang dapat 125 Bibit Tanaman Bougenville dari Angkasa Pura II untuk Ditanam Disini!
Juga ada 473 "satelit berbadan kecil", bulan asteroid dan planet kerdil, yang terdaftar oleh Laboratorium Propulsi Jet pop NASA.
Jika keduanya dihitung, seperti yang dilakukan sebagian besar astronom, jumlah total satelit tata surya alami menjadi 761 (per Juni 2024).
Berikut jumlah bulan setiap planet di tata surya:
• Merkurius: Tidak memiliki bulan karena posisinya yang sangat dekat dengan matahari
• Venus: Tidak memiliki bulan
• Bumi: Memiliki 1 bulan
BACA JUGA:Ilmuwan Temukan Hiu berusia 500 tahun, Vertebrata yang Hidup Paling Lama di Bumi
• Mars: Memiliki 2 bulan