Kota-kota dengan pasar yang kaya modal ini lebih berpeluang membangun infrastruktur baru dibandingkan kota-kota di Eropa dengan keterbatasan akibat sistem yang telah berusia puluhan tahun atau berabad-abad.
Menurut aspek ini, infrastruktur digital dan transportasi menjadi kendala dalam meningkatkan daya tahan kota-kota .
Meski demikian, daya tahan kota-kota di Asia kurang memadai dari sisi lingkungan hidup. Indikator ini berkaitan dengan bencana banjir, hawa panas, pencemaran udara, dan dekarbonisasi.
Di antara kota-kota berkembang di Asia, Bangkok, Dhaka, dan Jakarta kurang mampu menangani bencana banjir, sedangkan, New Delhi dan Jakarta sangat terpapar dari insiden hawa panas.
Hal tersebut mencerminkan tantangan yang dihadapi kota-kota ini di tengah kondisi cuaca yang semakin bergejolak akibat perubahan iklim.
Max Hirai, CEO, Tokio Marine Asia, menyampaikan: "Resilient Cities Index mengemukakan pentingnya Asia menangani perubahan lingkungan hidup secara lebih serius jika ingin memitigasi risiko yang ada dan baru muncul yang dihadapi kota-kota global dan penduduknya.
Peristiwa cuaca ekstrem, dari topan dan kebakaran hutan hingga banjir dan gelombang panas, semakin sering terjadi bahkan dampaknya semakin buruk.
Menilai mitigasi bencana sebagai isu sosial yang penting, Tokio Marine Group berupaya membangun bisnis pencegahan dan mitigasi bencana yang komprehensif.
BACA JUGA:Instaperfect Bagikan Tips and Trick ke BEM Fakultas Ekonomi Unsri
Kami telah melihat secara langsung peran penting asuransi dalam meningkatkan dinamika pasar di perekonomian berkembang.
Dengan meningkatkan penetrasi asuransi, kami membantu pelaku bisnis dan komunitas bangkit kembali, serta mengembangkan kemampuan untuk pulih dengan lebih baik."
Pavlos Spyropoulos, Regional Managing Director - Asia Pacific, Tokio Marine Kiln, menambahkan: "Kita harus menangani kota-kota di Asia yang semakin rentan dilanda bencana alam, dan upaya tersebut membutuhkan kerja sama pemerintah dan swasta guna membangun daya tahan kota."
Perusahaan asuransi spesialis memiliki kemampuan dan keahlian dalam melakukan perhitungan dan menyediakan solusi untuk memitigasi risiko kompleks.
BACA JUGA:Siap Penuhi Kebutuhan Listrik IKN dari Energi Bersih
Layanan ini termasuk, misalnya, mendukung pengembangan infrastruktur digital dengan menyediakan asuransi siber, serta menciptakan produk baru yang melindungi dan membangun rantai pasok yang lebih tangguh.