Salah satu nama yang tak asing di kalangan warga Palembang adalah Haji Halim, seorang pengusaha sukses di sektor perkebunan sawit dan karet.
Haji Halim bukan hanya terkenal sebagai pengusaha kaya raya, tetapi juga dikenal luas karena dedikasinya untuk membangun fasilitas sosial dan mendukung kegiatan keagamaan.
Berawal dari usaha perkebunan yang dimilikinya, Haji Halim kini menguasai berbagai aset berupa lahan perkebunan sawit dan karet yang tersebar di beberapa wilayah di Sumatera Selatan.
Namun, yang paling menarik dari perjalanan karir Haji Halim adalah bagaimana ia memanfaatkan sebagian besar keuntungan dari usaha perkebunannya untuk kegiatan sosial.
BACA JUGA:Wong Kito Galo Wajib Simak! Pesan Menohok Sultan Palembang Darussalam di Pembukaan Muktamar VI KKP
BACA JUGA:4 Kuliner Khas Palembang Hampir Punah, Dulunya Jajanan Raja!
Di kawasan KM 7 Palembang, Haji Halim mendirikan sebuah kompleks pendidikan dan dakwah Islam seluas 2,5 hektar.
Tempat ini menjadi pusat pendidikan dan sarana ibadah bagi masyarakat sekitar, dan pembangunannya dibiayai sepenuhnya dengan hasil dari usaha perkebunan miliknya.
Tidak hanya itu, Haji Halim juga memiliki kebiasaan unik dalam mengalokasikan sebagian pendapatannya untuk dana abadi umat. Dari setiap kilogram sawit yang dijual, ia menyisihkan 50 rupiah untuk kegiatan sosial dan keagamaan.
Begitu pula dari penjualan karet, ia menyisihkan 150 rupiah per kilogram untuk dana yang sama.
Hasilnya, ia bisa mengumpulkan sekitar Rp400 juta hingga Rp500 juta setiap bulan, atau sekitar Rp5 miliar per tahun, yang kemudian disalurkan untuk berbagai kegiatan sosial, seperti pembangunan masjid, panti asuhan, dan beasiswa pendidikan.
Kepedulian Haji Halim terhadap kesejahteraan masyarakat dan keagamaan menjadikannya salah satu tokoh terkaya di Palembang yang sangat dihormati oleh warga lokal.
BACA JUGA:Wah! Kebakaran Terjadi di Belakang Kantor PLN UID S2JB, Apa Penyebabnya?
2. Gue Kim Hok – Saudagar Hasil Bumi yang Membangun Ekonomi Seberang Ulu