Di daerah Seberang Ulu Palembang, ada satu nama yang juga menjadi simbol kesuksesan dalam dunia bisnis hasil bumi, yaitu Gue Kim Hok.
Sebagai seorang pengusaha Tionghoa yang sukses di sektor pertanian, terutama komoditas karet, kelapa, dan berbagai hasil bumi lainnya, Kim Hok telah mengukir namanya sebagai salah satu orang terkaya di Palembang.
Seberang Ulu, yang selama ini dikenal sebagai kawasan pemukiman tradisional, telah berkembang pesat menjadi pusat ekonomi yang tak kalah maju berkat usaha Kim Hok dan keluarganya.
Mereka tidak hanya berfokus pada perdagangan hasil bumi, tetapi juga berinvestasi dalam berbagai sektor lainnya, seperti infrastruktur dan properti.
BACA JUGA:Bikin Kejutan! Klaim Saldo DANA Rp50.000 Sekarang dari Aplikasi Penghasil Cuan
Salah satu kontribusi terbesar dari keluarga Kim Hok adalah pengembangan pasar tradisional yang kini menjadi salah satu pusat ekonomi utama di Palembang.
Selain itu, keluarga Kim Hok juga dikenal karena kemampuannya dalam membangun jaringan bisnis yang kuat, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Mereka tidak hanya mengandalkan perdagangan, tetapi juga memperluas bisnis ke sektor properti dan industri lainnya.
Dengan segala keberhasilannya, Kim Hok dan keluarganya tidak hanya mengangkat taraf hidup mereka sendiri, tetapi juga turut berkontribusi dalam memajukan perekonomian Palembang, khususnya di wilayah Seberang Ulu.
Bisnis mereka telah menciptakan lapangan kerja bagi banyak warga setempat dan menjadi pilar penting dalam perekonomian daerah tersebut.
BACA JUGA:6 Jus Buah Terbaik untuk Membantu Menurunkan Berat Badan, Cobain Kesegaran Dari Jus Buah Ini!
3. Editan Tanjung Link – Saudagar Keturunan Cirebon yang Menjadi Pionir
Nama Editan Tanjung Link mungkin tidak seterkenal Haji Halim atau Kim Hok, namun di kalangan masyarakat Palembang, sosoknya tetap dihormati dan diakui sebagai salah satu pengusaha sukses.
Editan Tanjung Link adalah seorang saudagar keturunan Cirebon yang memulai bisnisnya di Palembang pada awal abad ke-20.
Salah satu pencapaian paling ikonik dari Editan Tanjung Link adalah bagaimana ia menjadi salah satu pemilik mobil pertama di Palembang.