Jika kamu tertarik untuk mencoba terapi cahaya, berikut adalah langkah-langkah sederhananya.
Walaupun mudah dilakukan, kamu tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau psikolog terlebih dahulu, terutama jika kamu memiliki kondisi medis tertentu.
- Kamu bisa membeli kotak cahaya dengan intensitas cahaya 10.000 lux (lux adalah satuan pengukuran cahaya) yang dirancang khusus untuk terapi ini. Pastikan untuk membeli produk yang sesuai dengan petunjuk dokter atau spesialis.
- Tempatkan diri kamu sekitar 60 cm hingga 1 meter dari kotak cahaya. Posisi ini penting untuk memastikan cahaya bisa masuk ke mata kamu dengan optimal. Jangan menatap langsung ke cahaya, cukup biarkan cahaya tersebut mengenai wajah kamu.
- Waktu terbaik untuk terapi cahaya adalah di pagi hari setelah bangun tidur. Cahaya di pagi hari sangat berperan dalam mengatur ritme sirkadian tubuh, yang berhubungan dengan perasaan terjaga dan semangat sepanjang hari.
- Untuk hasil yang maksimal, lakukan terapi cahaya selama 20 hingga 30 menit setiap hari. Pastikan kamu melakukannya secara rutin, terutama jika kamu merasakan gejala depresi musiman atau gangguan tidur.
- Seperti halnya terapi lainnya, konsistensi adalah faktor penting. Dengan melakukan terapi cahaya setiap hari, kamu dapat merasakan perubahan yang signifikan dalam suasana hati dan energi kamu.
BACA JUGA:Bikin Stress Auto Minggat! 8 Aroma Parfum Ini Bisa Balikin Mood Jadi Lebih Baik, Kamu Punya?
Kapan Waktu yang Tepat untuk Coba Terapi Cahaya?
Meskipun terapi cahaya sangat populer untuk mengatasi depresi musiman (SAD), terapi ini juga bisa membantu kamu yang sedang mengalami gejala depresi ringan hingga sedang, terutama jika kamu merasa tidak bersemangat, sering lelah, atau kesulitan tidur.
- Terutama pada musim gugur dan musim dingin, ketika cahaya matahari berkurang.
- Ibu yang baru melahirkan dan ingin menghindari penggunaan obat-obatan kimia.
- Jika kamu mengalami gangguan tidur akibat stres atau depresi, terapi cahaya dapat membantu memperbaiki kualitas tidur kamu.
- Terapi cahaya juga dapat membantu mengurangi gejala kecemasan yang sering menyertai depresi.