Arca manusia pertama menggambarkan figur manusia memakai kalung dengan kepala telah hilang.
Arca kedua yang letaknya sekitar 2 meter dari arca pertama menggambarkan figur manusia, sedang memeluk kepala kerbau dalam posisi figur manusia terlentang dan kepala kerbau berada di dada figur manusia. Terlihat jelas kedua tanduk kepala kerbau.
Benda ketiga yang kami lihat adalah menhir yang berjarak 3 meter dari arca kedua.
Selanjutnya ada beberapa tetralith, trilith, dolmen, batu datar, batu bergores.
Kemudian yang membuat kami tertegun lama melihat sebuah batu datar tetapi terdapat goresan gambar kepala dan tanduk.
BACA JUGA:Kaya Situs Megalitik! Begini Kata 4 Pakar di Seminar Kajian Koleksi Museum Negeri Sumsel
Kami menerka dan mengira tanduk binatang apa ini. Kami memiliki interpretasi yang berbeda apakah tanduk banteng atau kerbau? Tetapi dari banyak temuan arca di Kawasan Megalitik Pasemah di Lahat dan Pagar Alam banyak ditemukan figur hewan kerbau.
Dari analisa ini maka kami sepakat untuk menyebut batu bergores ini bermotif tanduk kerbau.
Di lahan sekitar 2 ha semuanya ditanami kopi begitu juga lahan di sekitar, sejauh mata memandang hamparan pohon nan hijau dengan buah yang telah berusia 6 bulan.
Dalam perjalanan pulang ke Lahat kami tidak melalui jalan semula tetapi kami menempuh jalan lain, dari kebun Bujang K menuju ke talang yang berjarak 500 meter lalu menuruni jalan berliku kemudian melintasi jembatan dengan panjang 5 meter.
BACA JUGA:Tembus Rekor MURI, 2 Daerah di Sumsel ini Miliki Situs Megalitik Terbanyak di Indonesia
BACA JUGA:Widya Wisata Megalitikum, Siswa Secaba Terpesona Peninggalan Sejarah Lahat
Selanjutnya jalanan menanjak hingga sampai kompleks pesantren dan tibalah kami di jalan Lahat-Gumay Ulu- Pagar Alam.