Di sini, keberadaan Sriwijaya juga tentunya tidak terlepas dari jalur rempah nusantara hingga mancanegara.
Pada masa kejayaannya, Kerajaan Sriwijaya ini memiliki wilayah kekuasaan yang sangat besar.
Oleh karena itu pula, memegang hak dan kendali penuh atas perjalanan rempah di wilayahnya ketika itu.
BACA JUGA:Usung Tema Kemegahan Kerajaan Sriwijaya, Sumsel Jadi Juara Umum Mobil Hias HUT Ke-44 Dekranas
Bahkan hal ini pula yang menjadikan perjalanan rempah sarat dengan nilai sejarah dan kebudayaan yang sangat panjang terutama di Indonesia serta dunia internasional.
"Oleh karena itu, menjadi kewajiban kita untuk menjaga serta memastikan rempah asli Indonesia tetaplah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah bangsa ini," tandasnya.
Sedangkan, salah satu narasumber, Riswan Aradea menerangkan, di era Kedatuan Sriwijaya, Palembang dikenal dunia sebagal sentra penghasil rempah-rempah.
Sungai-sungai di wilayah ini kemudian menjadi sarana transportasi untuk membawa rempah-rempah tersebut ke pesisir.
BACA JUGA:Warisan Budaya Tak Terbantahkan! Candi Lesung Batu Muratara Jadi Saksi Kejayaan Kerajaan Sriwijaya
Sebelum akhirnya dibawa ke berbagai wilayah di dunia, dari Tiongkok hingga Eropa.
"Ada 6 sungai besar yang selama berabad digunakan masyarakat Sumatera yang dikenal sebagai bangsa Melayu untuk membawa hasil alam tersebut ke pesisir timur," urainya.
Enam sungai besar itu antara lain Sungal Musi, Sungai Batanghari, Sungai Indragiri, Sungai Kampar, Sungai Siak, dan Sungai Rokan.
Untuk Pasar 16 llir dikenal sebagai tempat di mana, berbagai jenis rempah-rempah lokal dan impor diperdagangkan.