Dari cengkih, pala, hingga lada, pasar ini menawarkan beragam rempah-rempah yang mencerminkan kekayaan bumbu tradisional Indonesia.
Ketersediaan rempah-rempah ini menghubungkan pasar dengan sejarah Jalur Rempah, menjadikannya titik sentral dalam rantai pasokan yang menghidupkan kembali tradisi perdagangan rempah.
Palembang merupakan salah satu wilayah di nusantara yang cukup berpengaruh dalam bidang perdagangan dan pelayaran di masa lalu.
Wilayah ini "diberkahi" dengan beragam hasil alam yang dicari oleh para pedagang di dunia dari masa ke masa.
BACA JUGA:Jejaknya Bikin Takjub! 5 Pemandagan Jalur Kereta Api Terindah di Nusantara
"Kita bisa sebutkan sejak wilayah ini dikuasai oleh Kerajaan Sriwijaya hingga di awal abad 20 dikuasai oleh pemerintah kolonial Belanda," terangnya.
Alam Palembang sendiri seakan tidak henti-hentinya memproduksi berbagai komoditas perdagangan yang penting.
Misalnya, pada perdagangan di masa lalu ketika dikuasai oleh Kerajaan Sriwijaya daerah ini terkenal dengan lada, kayu manis, kemenyan, dan hasil-hasil alam lainnya.
Pasar 16 merupakan salah satu pasar tradisional besar di Palembang, dimana para pedagang dan pembeli melakukan transaksi jual beli setiap hari.
BACA JUGA:Terbanyak di Nusantara! Warisan Leluhur yang Bertebaran di 16 Kecamatan Kabupaten Lahat
Pasar yang berada di teplan sungai Musi sangat berpengaruh pada perdagangan kota Palembang, sejak zaman Kerajaan Sriwijaya, masyarakat Palembang sudah kaya akan perniagaannya.
Setelah itu, ketika Belanda menaklukan Kesultanan Palembang Darusalam maka mereka mengembangkan potensi perniagaan di kawasan tersebut, dan hingga sekarang perniagaan di Palembang terus berkembang dan semakin maju.
Suatu warisan yang tak ternilai harganya bagi Palembang adalah suatu perniagaan yang menjadi pusat perekonomian masyarakat daerah Palembang dan sekitarnya.