Lalu korban almarhum Juanda menyuruh keponakannya menemui terdakwa agar memindahkan mobil miliknya, karena terdakwa sedang makan maka terdakwa menyerahkan kunci mobilnya kepada keponakan korban.
BACA JUGA:Wah! Ada Senam Pagi di Kantor Kejati Sumsel, Dalam Rangka Apa?
BACA JUGA:Wah! Ada Bimbingan Teknis Penyelenggaraan SAKIP Wilayah Kejati Sumsel
Untuk memindahkan mobil pickup tersebut. dan setelah mobil tersebut pindah dan terdakwa masuk mobil melihat senapan angin yang ada di dalam mobil tepatnya di belakang jok sudah tidak ada.
Lalu terdakwa menanyakan kepada korban tentang keberadaan senapan angin milik terdakwa tersebut, karena korban merasa kepoanakannya tidak mengambil senapan angin tersebut.
Hingga terjadilah pertengkaran mulut, kemudian pada Jumat 7 Juni 2024 sekira pukul 11.00 WIB terdakwa sedang berada di tempat kerjanya (lokasi pembangunana proyek irigasi).
Yang sebelumnya berkas perkara telah dinyatakan lengkap oleh Jaksa Peneliti pada Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Kejati Sumsel Tetapkan Tersangka Baru Perkara Dugaan Korupsi Pembangunan Prasarana LRT, Siapa?
BACA JUGA:Pejabat Kejati Sumsel Ini Membuka Kegiatan Pelatihan Pengadaan Barang Pemerintah
Yang berbatasan antara Desa Bandar Agung dengan Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Pasemah Air Keruh, Kabupaten Empat Lawangjam, Provinsi Sumatera Selatan.
Kemudian pada waktu jam istirahat makan terdakwa pergi ke warung nasi milik saksi Estianah untuk membeli nasi ayam geprek dari depan warung nasi tersebut.
Yang posisi berhadapan dengan warung bakso milik saksi Elsi Puspita melihat korban sedang berada di dalam warung bakso tersebut dari kejauhan terdakwa memantau korban.
Dan ketika korban almarhum keluar dari warung bakso menuju meja kemudian kembali masuk duduk sendirian sambil makan bakso terdakwa mendatanginya dan langsung menanyakan maslaah senpinya yang hilang dengan menuduh keponakannya.
BACA JUGA: Ada Kegiatan Monev Pengamanan Pembangunan Strategis Pada Wilayah Kejati Sumsel, Apa Tujuannya?
BACA JUGA:Asintel Kejati Sumsel Ikuti Rapat Pembahasan Percepatan Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera
Yang mengambil, karena korban almarhum merasa keponakan tidak meengambil senapan angin tersebut atas tuduhan terdakwa korban marah langsung emosi dan berdiri berhadapan dengan terdakwa (posisi terdakwa berdiri dihadapan dengan korban.