Melalui kerjasama ini, kita dapat membangun kolaborasi yang kuat, memajukan PTNU, dan pada akhirnya, memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan alam semesta," lanjut Mukri.
Senada, Ketua Pelaksana Simposium Transformasi Digital yang sekaligus Rektor Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Tuban Dr. Luthfi Hamidi , juga menekankan bahwa rangkaian dari peringatan Hari Santri yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober bukan sekedar seremonial semata.
Hari Santri adalah momentum sekaligus tonggak penting yang perlu dimanfaatkan perkembangan pendidikan tinggi Nahdlatul Ulama di Indonesia.
BACA JUGA:LDII-MPR Bahas Sistem Demokrasi Indonesia, Ada Apa?
Termasuk untuk digitalisasi perguruan tinggi.
"Oleh karenanya melalui Simposium Digitalisasi Perguruan Tinggi, ayo kita bergandeng tangan untuk memajukan PTNU.
PTNU adalah berkah bagi alam semesta, dan kita perlu membentuk santri generasi penerus yang unggul di era 5.0, terkoneksi secara global, dan mampu terus dalam berkarya dan berdakwah di dunia yang semakin digital!," pungkas Luthfi Hamidi.*