Perempuan di Moldova masih dianggap sebagai sosok yang bertanggung jawab dalam hal rumah tangga dan pengasuhan anak.
2. Latvia
Persentase populasi perempuan di negeri ini ada pada angka 53,68 persen. Yang menjadi faktor utama mengapa ada lebih banyak perempuan daripada pria adalah kesehatan dan angka harapan hidup.
Pria di Latvia memiliki gaya hidup yang buruk, seperti merokok dan obesitas. Dengan demikian, angka harapan hidup pria lebih singkat daripada perempuan.
BACA JUGA:Woman Support Woman, Srikandi PLN Hadir Bawa Perubahan, Dorong Pemberdayaan Perempuan!
BACA JUGA:Srikandi RDPS Siap Berdayakan Perempuan Melalui Program Pro Rakyat, Khususnya Ini
3. Armenia
Dengan persentase perempuan sebanyak 53,61 persen, Armenia duduk di peringkat tiga. Serupa seperti Moldova, tingkat partisipasi perempuan di bidang karier dan pemerintahan cenderung sedikit walau perempuan mendominasi di perguruan tinggi.
Tidak sampai 10 persen perempuan memiliki jabatan di pemerintahan lokal dan hanya 24 persen perempuan yang berpartisipasi di parlemen Armenia.
Angkatan kerja kaum perempuan juga lebih rendah, yakni 12 persen lebih sedikit perempuan yang bekerja ketimbang pria.
BACA JUGA:Fotografi dan Lilin Aromatik Sebagai Instrumen Pemberdayaan Perempuan Desa
4. Rusia
Dimulai sejak tahun 1950-an, Rusia telah secara konsisten menjadi negara yang memiliki persentase penduduk perempuan lebih banyak daripada pria.
Dari data terbaru diperlihatkan bahwa populasi perempuan di negara tersebut berada pada angka 53,57 persen. Banyaknya pria yang meninggal selama Perang Dunia berlangsung menjadi salah satu penyebabnya.
Fakta itu pun berlanjut hingga kini dengan alasan mirip dengan Moldova atau Latvia, pria memiliki angka harapan hidup yang lebih rendah karena kebiasaan buruk mereka.