LAHAT, KORANPALPRES.COM - Tingginya intensitas curah hujan yang melanda Kabupaten Lahat, terutama wilayah Kecamatan Kikim Selatan Selasa dini hari 19 November 2024, sekitar pukul 03.00 wib.
Menyebabkan 20 meter Saluran irigasi Pangi ambrol, sehingga menyebabkan ribuan hektar sawah terancam gagal tanam.
"Betul, Saluran tersebut mengalir ribuan hektar areal sawah yang ada di 7 desa diantaranya, Nanjungan, Pagardin, Beringin Jaya, Karang Cahaya, Tanjung Kurung, Pandan Arang dan Keban Agung tidak mendapatkan pasokan air," sebut Kepala Desa (Kades) Pandan Arang, Alpian, Selasa 19 November 2024.
Dia mengemukakan, tingginya debit air Sungai Pangi yang masuk ke irigasi tidak dapat menampung, hingga pada akhirnya jebol dan apabila tidak segera diperbaiki dapat tidak berfungsinya irigasi dimaksud.
BACA JUGA:Normalisasi Saluran Irigasi Sepanjang 100 Meter Desa Pagarjati Lahat, Ternyata Ini Tujuannya
BACA JUGA:Alhamdulillah! Irigasi Merendang Sakti 25 Meter Rampung, Petani Lahat Bersiap Panen
"Ini harus dikerjakan dengan cara bergotong royong, sebab menyangkut hajat orang banyak mengingat mayoritas mata pencaharian penduduk bertani disana," jelas dirinya.
Apabila, sambungnya, tidak segera diperbaiki secara manual maka suplai air bersumber dari Sungai Pangi tidak sampai di kawasan sawah.
"Paling tidak dilakukan seadanya terlebih dahulu sebelum direhab permanen, karena banyak padi yang ditanam sudah masuk usia beberapa minggu," harap Alpian.
Senada, Kades Keban Agung, Fitra Juanda melalui Kepala Seksi (Kasi) Pemerintah, Tabroni mengemukakan, pihaknya telah mendapatkan laporan tersebut dan kini akan dilaksanakan perbaikan seadanya dulu.
BACA JUGA:Jenderal Bintang 2 Ini Resmikan Irigasi Perpompaan di Seluma, Siapa Itu?
"Terpenting air dapat masuk ke sawah, selanjutnya akan kita pikirkan untuk diselesaikan secara permanen agar sumber air tidak hilang begitu saja," paparnya.
Terpisah, Kades Nanjungan, Agung Saputra mengungkapkan, pihaknya telah menerima setelah melihat video yang dikirimkan oleh penduduk desa.
"Kami akan koordinasi dan komunikasi terlebih dahulu, dengan pemerintah desa (Pemdes) lainnya sehingga dapat dikerjakan manual, sebelum diperbaiki dengan baik," harapnya.