PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Program Studi (Prodi) Budidaya Perairan (BDA) Universitas Sriwijaya (Unsri) kembali melaksanakan kegiatan sosialisasi hasil penelitian dan pendampingan masyarakat untuk membudidayakan ikan rawa.
Kegiatan tersebut bertujuan mengaplikasikan sistem poliponik sebagai teknologi tepat guna dalam mengembangkan budidaya ikan rawa di UPR Doa Mandeh.
Selain itu juga bermaksud sebagai upaya mensosialisasikan gerakan pencegahan stunting pada masyarakat rawa, khususnya di Indralaya, Ogan Ilir (OI).
Ketua Tim Pelaksana, Mirna Fitrani SPi MSi PhD menuturkan, saat ini isu stunting masih menjadi isu prioritas nasional.
Salah satu upaya untuk menurunkan angka stunting Indonesia khususnya di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan adalah dengan mencanangkan kepada masyarakat agar rutin mengkonsumsi ikan.
“Upaya ini dilandaskan dari beberapa penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa mengonsumsi ikan sebagai sumber makanan hewani dapat membantu mengatasi permasalahan stunting,” ujar Mirna, Jumat (1/12/2023).
Mirna mengemukakan, di wilayah Sumatera Selatan yang sebagian besar wilayahnya merupakan wilayah lahan rawa dapat ditemukan berbagai jenis ikan lokal, seperti betok, sepat, gabus dan tembakang.
Hanya saja, ketersediaan ikan-ikan tersebut masih terbatas dari hasil penangkapan dan kurangnya minat masyarakat untuk membudidayakan ikan-ikan rawa.
BACA JUGA:Bedah dan Diseminasi Buku Mitos vs Fakta Sawit di Universitas Sriwijaya
Jika hal tersebut terus-menerus dilakukan, bukan tidak mungkin ketersediaan ikan di alam akan berkurang dan dikhawatirkan menyebabkan kelangkaan spesies ikan rawa asli.
Oleh karenanya sambung Mirna, sosialisasi dan pendampingan kepada masyarakat untuk membudidayakan ikan-ikan asli rawa sangat penting dan menarik dilakukan.
Salah satu bentuk sosialisasi dan pendampingan kepada masyarakat mengenai sistem budidaya ikan yang ekonomis dan ramah lingkungan yang dapat diaplikasikan adalah, yaitu dengan memberikan pelatihan tentang sistem poliponik (polikultur-hidroponik).
Sistem ini masih jelas Mirna, menggabungkan pengembangan tanaman sayur dan budidaya polikultur.
BACA JUGA:2 Penghargaan UI GreenMetric 2023 Diborong UIN Raden Fatah Palembang, Apa Saja Ya?