PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Artikel berjudul Filsafat Ilmu: Menelusuri Kebenaran dan Realitas ini ditulis oleh M. Sebastian Rizqullah dan Reno Ripansya, dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), UIN Raden Fatah Palembang.
Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang secara khusus mempelajari dasar, metode, dan implikasi ilmu pengetahuan.
Dalam kajian ini, dua konsep utama yang sering menjadi fokus adalah kebenaran dan realitas.
Keduanya tidak hanya menjadi tujuan utama ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi objek refleksi mendalam dalam filsafat ilmu.
BACA JUGA:Momen Berharga! FAHUM UIN Raden Fatah Palembang Mantapkan Sinergi dengan 2 Kampus Besar di Indonesia
BACA JUGA:2 Mahasiswa UIN Raden Fatah Beberkan Prinsip Filsafat dalam Menyikapi Masalah Sosial dan Teknologi
Artikel ini akan membahas bagaimana filsafat ilmu membantu manusia menelusuri kebenaran dan realitas, serta tantangan yang muncul dalam proses tersebut.
Kebenaran dalam Perspektif Filsafat Ilmu
Kebenaran, dalam konteks filsafat ilmu, sering dipahami sebagai kesesuaian antara pernyataan atau teori dengan realitas yang ada.
Namun, konsep ini tidak sesederhana kelihatannya. Terdapat berbagai teori kebenaran yang menjadi dasar perdebatan filosofis, di antaranya:
BACA JUGA:Pembinaan Pejabat UIN Raden Fatah, Irjen Kemenag: Tekankan Penguatan Integritas di PTKN
BACA JUGA:LP2M UIN Raden Fatah Gelar Penguatan Moderasi Beragama untuk Dosen dan Tenaga Kependidikan
1. Teori Korespondensi
Teori ini menyatakan bahwa suatu pernyataan dianggap benar jika sesuai dengan fakta atau realitasn.
Sebagai contoh, pernyataan "air mendidih pada suhu 100°C" dianggap benar jika kenyataan mendukungnya.
2. Teori Koherensi
BACA JUGA:Gebrakan Baru Teater Arafah UIN Raden Fatah, Beri Wadah untuk Mahasiswa dan Masyarakat
BACA JUGA:Ribuan Anggota Pramuka Ramaikan Geprada di UIN Raden Fatah Palembang: Usung Generasi Karakter Hebat