Kinerja belanja negara tersebut tumbuh positif sebesar 16,19% (yoy) karena didorong dari sisi belanja Kementerian/Lembaga (K/L) dan penyaluran TKD yang mengalami peningkatan dan mencatatkan tren positif pada hampir semua jenis TKD.
Kinerja Belanja K/L tumbuh positif 24,64% (yoy), yang digunakan untuk mendukung peningkatan produktivitas ASN.
Kemudian mendukung kegiatan operasional untuk peningkatan kualitas pelayanan publik, penuntasan proyek strategis nasional (PSN) berupa pembangunan infrastruktur dasar dan konektivitas, kegiatan pemilu dan pilkada, serta perlindungan sosial bagi masyarakat miskin dan rentan.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Minta Realisasi APBN 2024 Sejak Awal Tahun
Penyaluran TKD mencatatkan tren positif dengan tumbuh 12,28% (yoy) yang digunakan untuk mendukung APBD di 18 Pemda wilayah Sumsel, dan diharapkan pemanfaatannya untuk belanja produktif yang dapat memberikan multiplier effect yang tinggi.
Penyaluran TKD tercatat Rp27,38 triliun atau 85,82% dari pagu telah tersalur.
Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 70,78%.
Pertumbuhan ini didorong utamanya karena kinerja penyaluran DBH, DAU, DAK Non Fisik, dan Dana Desa di Sumsel yang menunjukkan tren positif.
BACA JUGA:APBN Sumsel Bekerja Positif, Realisasi Pendapatan dan Belanja Tumbuh, Ini Besarannya
BACA JUGA:Bupati OKU Timur Sebut Sektor Pertumbuhan Ekonomi Harus Dicermati, Ini Alasannya
Pendapatan daerah hingga Oktober tetap tumbuh positif didorong oleh pendapatan dari dana transfer yang tumbuh sebesar 17,13% (yoy).
Dari 18 Pemda, secara umum mengalami pertumbuhan positif karena belanja daerah hingga Oktober 2024 menunjukkan pertumbuhan positif.
Terlihat dari pertumbuhan pada hampir setiap jenis belanja daerah.
Belanja operasi tumbuh 15,47% didominasi oleh pertumbuhan pada belanja pegawai, belanja barang dan jasa dan belanja hibah.