“Seperti festival jazz belum lama ini, di situ ada hotel yang penuh, ada mobil yang dipakai sehingga ekonomi secara langsung meningkat,” bebernya.
Menurut Elen, selain Sumber Daya Alam (SDA) yang digali potensinya, bidang pariwisata juga harus dikembangkan.
Oleh karena itu para kepala daerah di seluruh abupaten/kota se-Sumsel harus benar-benar melaksanakan event yang memiliki dampak ekonomi dengan baik.
Di kesempatan yang sama, Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumsel Pandji Tjahjanto dalam laporannya merinci sampai saat ini Provinsi Sumsel memiliki 1.072 buah daya tarik wisata yang tersebar di 17 Kabupaten/Kota.
Dari 17 Kabupaten/Kota ada 7 di antaranya 7 yang menjadi destinasi wisata unggulan yaitu kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) di Kota Palembang.
Kemudian Danau Ranau di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan dan Goa Putri di Kabupaten OKU.
Selanjutnya Gunung Dempo di Kota Pagaralam, Air Terjun Temam di Kota Lubuklinggau, Danau Ulak Lia di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dan Danau Shuji di Kabupaten Muara Enim.
Terlebih kata Pandji, Sumsel memiliki 2 event nasional yang masuk dalam Karisma Event Nusantara Kementerian Pariwisatan (Kemenpar) yaitu Festival Sriwijaya dan Festival Bidar Tradisional.
“Dan tahun 2025 ini ada sebanyak 271 event di mana jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 194 event," pungkasnya.