Mereka sadar bahwa yang penting dalam hidup ini bukanlah siapa yang terbaik, melainkan siapa yang mampu membawa perubahan.
Mereka tampak lebih mudah didekati, manusiawi, dan akrab jika mereka rendah hati.
Karena itulah orang lain merasa nyaman dengan kehadiran mereka. Bahkan, mereka terkesan lebih berwibawa karena sifatnya yang sederhana.
BACA JUGA:3 Langkah Cek Tagihan BPJS Kesehatan, Mudah dan Praktis, Ikuti Caranya Disini
BACA JUGA:Ada Perwakilan Kejati Sumsel Dalam Rapat Koordinasi di The Excelton Hotel Palembang
4. Empati yang Menguatkan, Bukan Rasa Kasihan
Meskipun merupakan salah satu sentimen yang paling kuat, empati terkadang disalahartikan sebagai simpati.
Orang yang benar-benar berempati tidak hanya merasakan emosi orang lain, tapi juga berusaha menjadikannya lebih kuat.
Mereka hadir bukan hanya untuk menunjukkan simpati; mereka ada di sana untuk menawarkan bantuan.
BACA JUGA:Kajari Lahat Selamatkan Uang Negara Sebesar Rp 1,6 M, Toto: Kita Selidiki Perkara Baru
BACA JUGA:Polres Ogan Ilir Gelar Rapat Lintas Sektor Untuk Pengamanan Nataru, Ini Poin Pentingnya
Ketika seseorang mengalami kesulitan, mereka yang berempati tidak akan mengucapkan kalimat klise seperti "Maafkan aku".
Sebaliknya, mereka akan bertanya, "Apa yang bisa saya bantu?" Sikap ini lebih dari sekedar formalitas; ini menunjukkan bahwa mereka benar-benar peduli.
Hubungan yang didasarkan pada empati yang tulus adalah hubungan yang kuat dan dapat dipercaya.
Karena ada seseorang yang benar-benar peduli dan bersedia membantu mereka bangkit kembali, individu lain merasa tidak sendirian dalam perjuangannya.