Pertama, memupuk pemahaman agama dengan konsep belajar sepanjang hayat. Para alumni harus senantiasa memupuk pemahaman agama dengan terus mencari ilmu sepanjang hayat.
“Alumni harus menyadari bahwa ilmu yang didapatkan dibangku perkuliahan belumlah cukup untuk menjalankah kehidupan saat ini dan masa yang akan datang,” terangnya.
Para alumni harus senantiasa merasa bahwa ilmu yang didapatkan harus terus dilatih dan dikembangkan seiring perkembangan zaman.
Kedua, menginternalisasikan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari.
Selain memupuk pemahaman agama dengan terus mencari ilmu sepanjang hayat, para alumni juga mesti menginternalisasikan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA:Bahas Teori Kebenaran Ilmiah, 2 Mahasiswa UIN Raden Fatah Dapati Tantangan Mengejutkan
BACA JUGA:Dalam FGD Sastra Tutur dan Lahan Basah Sungai Musi, 2 Dosen UIN Raden Fatah Kemukakan Ide Cemerlang
“Sebagai alumni perguruan tinggi Islam khususnya yang hari ini diwisuda senantiasa menjadikan islam sebagai sumber kehidupan,” pesan Rektor.
Untuk itulah para alumni senantiasa berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai moral Islam yang tentu bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits.
Ketiga, para alumni harus memiliki kreatifitas dan inovasi. Di zaman ini, kecerdasan intelektual saja tidak cukup untuk dijadikan modal agar dapat berdaya saing, apalagi di kancah global.
Para alumni harus terus meningkatkan kualitas diri dengan cara mengasah daya kreatifitas.
BACA JUGA:Pembinaan Pejabat UIN Raden Fatah, Irjen Kemenag: Tekankan Penguatan Integritas di PTKN
BACA JUGA:LP2M UIN Raden Fatah Gelar Penguatan Moderasi Beragama untuk Dosen dan Tenaga Kependidikan
Kemampuan inovasi sangat diperlukan untuk menciptakan sebuah karya yang bernilai guna sekaligus bernilai ekonomis.