"Kami mengapresiasi dukungan Seiko yang berkomitmen terhadap keikutsertaan dalam melestarikan Harimau Sumatra dan habitatnya," ujar Direktur Tambling Wildlife Nature Conservation, Erick Hartanto.
BACA JUGA:6 Jam Tangan Seiko Paling Best Seller, Desain Menawan dan Elegan, Bikin Gaya Makin Optimal
BACA JUGA:Jam Tangan Baru Grand Seiko Memiliki Detail Klasik yang Hanya Akan Disadari oleh Penggemar Sejati
"Dukungan yang disampaikan melalui penjualan edisi terbatas ini mendorong pihak kami bisa terus membantu memantau aktivitas rehabilitasi dan pelepasliaran Harimau Sumatra. Juga melaksanakan program konservasi lainnya untuk memastikan kelestarian populasi dan lingkungan habitat alaminya di wilayah konservasi TWNC yang juga bagian dari Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS)," sambungnya.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Ismanto mengimbuhkan, kolaborasi berbagai pihak diharapkan dapat meningkatan upaya konservasi pelestarian Harimau Sumatera beserta habitatnya.
Dalam hal ini termasuk kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan yang juga merupakan situs warisan dunia Tropical Rainforest Heritage of Sumatra yang ditetapkan UNESCO sejak 2004.
Menjamin Kelestarian Harimau Sumatera
BACA JUGA:Jam Tangan Seiko Gelang Premium Ini Memberikan Gaya Baru
BACA JUGA:Jam Tangan Merek Jepang, Seiko Presage Craftsmanship Series SPB445J1 Arita Porcelain Dial
"Kita semua berharap, kolaborasi seperti ini bisa terus meningkat agar lebih menjamin kelestarian Harimau Sumatera dan habitatnya demi kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang," ujarnya.
Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) merupakan kawasan konservasi yang berada di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
Luas hutan konservasi itu 48.153 hektare dan cagar laut seluas 14.089 hektare. Kawasan ini merupakan warisan dunia yang ditetapkan UNESCO dengan keunikan hutan hujan tropis Pulau Sumatera dan merupakan habitat utama satwa khas Sumatera, seperti Harimau Sumatera, Badak Sumatera, dan Gajah Sumatera.
TWNC yang didukung Artha Graha Peduli aktif melakukan kegiatan penanaman pohon, pelepasliaran satwa, rehabilitasi habitat satwa, monitoring satwaliar, patroli kawasan, meningkatkan kualitas pendidikan, pemberantasan penyakit endemik, sosialisasi hidup bersih dan sehat serta pemberdayaan masyarakat dalam hal ketahanan pangan dan ekowisata.