KORANPALPRES.COM – Akhirnya para ahli berhasil mengungkap gen penyebab warna oranye pada ‘Kucing Oyen’ setelah melakukan penelitian selama 60 tahun.
Gen ini menyebabkan warna marmalade (warna bulu kucing yang mirip dengan warna buah jeruk, oranye kekuningan atau kemerahan) pada kucing domestik.
Dua tim peneliti independen baru-baru ini berhasil menemukan gen yang menyebabkan warna bulu oranye pada kucing, sebuah temuan yang telah lama dinantikan oleh para ilmuwan.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa warna bulu oranye pada kucing kemungkinan besar disebabkan oleh penghapusan segmen DNA di bagian non-coding dari genom kucing.
BACA JUGA:Takut Ular Berbisa Masuk Rumah? Peliharalah Kucing, Pasti Diusir!
BACA JUGA:Kisah Bobby Kertanegara, Kucing Kesayangan Prabowo, Punya Kamar Sendiri di Istana Negara
Greg Barsh, seorang ahli genetika dari Universitas Stanford, menyebut temuan ini sebagai “misteri genetik” yang akhirnya terpecahkan setelah bertahun-tahun dicari.
Barsh dan timnya menemukan bahwa sel-sel kulit kucing yang menumbuhkan bulu oranye mengekspresikan RNA 13 kali lebih banyak dari gen yang disebut Arhgap36 yang terletak pada kromosom X, dibandingkan dengan sel-sel kulit kucing yang tidak memiliki warna oranye.
“Ini merupakan misteri genetik, sebuah teka-teki,” kata Greg Barsh dikutip dari Science Alert, Senin 16 Desember 2024.
Awalnya, para peneliti menduga bahwa bagian pengkode protein dari gen Arhgap36 telah bermutasi dan menjadi terlalu aktif, namun mereka terkejut saat menemukan bahwa yang terjadi adalah penghapusan segmen DNA di bagian awal gen tersebut.
BACA JUGA:Ikuti Tips Ini Agar Kucing Tidak Mencakar-cakar Jok Motor
BACA JUGA:Memelihara Kucing Bisa Menyerap Energi Negatif, Benarkah?
Penghapusan ini diduga mempengaruhi ekspresi gen secara keseluruhan, tetapi tidak memengaruhi komponen asam amino dari protein yang dihasilkan.
Segmen DNA sepanjang 5 kilobase ini ditemukan pada setiap kucing oranye yang diteliti dalam penelitian Barsh, yang mencakup 145 kucing oranye, 6 kucing calico/tortoiseshell, dan 37 kucing non-oranye.
Temuan ini memberikan bukti genetik yang kuat bahwa penghapusan ini menyebabkan warna oranye pada kucing dan terkait dengan jenis kelamin.