ARTIKEL: Konoha di Galeri (Ponsel) Nasional

Senin 30 Dec 2024 - 16:29 WIB
Reporter : Trisno Rusli
Editor : Trisno Rusli

BACA JUGA: 5 Negara di Asia Ini Tidak Musim Hujan pada Bulan Desember

BACA JUGA:PB. Arjuna Badminton Palembang Gelar Home Tournament Khusus Atlet Binaan, Berikut Para Juaranya

Dampak utamanya adalah visual lukisan yang hendak dilarang tersebut kini tidak lagi eksklusif.

Seperti yang saya sampaikan di awal, untuk mengunjungi sebuah galeri, biasanya pengunjung sudah tersaring karena galeri adalah ruang dengan tujuan yang spesifik.

Kini lukisan Yos Suprapto yang awalnya ditujukan eksklusif hanya kepada pengunjung galeri, kini malah dinikmati tanpa filter pengunjung.

Tanpa filter ilmu seni, tanpa filter penyuka lukisan, tanpa filter profesi atau pendidikan tertentu, tanpa filter apapun, asal punya kuota internet maka semua bebas mengakses, bebas melihat dan berceloteh tentang makna lukisan dan bebas pula mengekspresikan kesukaan atau ketidaksukaan.

BACA JUGA:Ada Evaluasi Binsat Oleh Danbrigif 8 Garuda Cakti Dalam Latihan di Curup, Untuk Apa?

BACA JUGA:Mohon Maaf! 21 Penyakit Ini Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan Per Desember 2024

Visual 5 lukisan tersebut kini bergulir di antara efek domino viralnya sebuah informasi yang cukup seksi di mata netizen.

Ternyata, Yos Suprapto juga seperti masyarakat Indonesia pada umumnya, mengekspresikan gejolak emosi dan jiwa memakai kata sakti yang saking umumnya dipakai, membuat pembacanya merasakan relasi kuat akan wacana kebebasan berekspresi dan berpendapat.

Kata itu adalah Konoha. ‘Konoha’ seperti simbol kata yang jelas bagi netizen saat mengungkapkan sesuatu yang mengganjal namun tidak berani menyebutkan lokasinya karena takut dibungkam, dipersekusi atau didatangi oleh pihak-pihak yang diprotes.

Dalam menilai sesuatu, tentu kita akan berpegangan pada ilmu-ilmu, prinsip dan ketentuan yang menyertai sebuah objek penilaian.

BACA JUGA:Keuangan untuk 6 Shio pada Tahun 2025: Cek Peluang dan Harapan Keberuntungan

BACA JUGA:Bentuk Penghargaan Atas Dedikasi, Ajendam II Sriwijaya Gelar Acara Khusus Personel Ini

Melihat konteks kerjasama lukisan Yos Suprapto dengan pihak Galeri Nasional yang sudah berlangsung sejak 2023, sangat disayangkan jika beberapa lukisan beliau dikhawatirkan bertendensi negatif dikarenakan dianggap mirip dengan mantan presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Kita berharap perbedaan pendapat semacam ini disertai dengan gelaran diskusi di ruang-ruang terbuka antara perupa, kurator dan masyarakat, sehingga terjadi diskursus seni rupa di ruang-ruang publik.

Kategori :

Terkait