Kristanto mengimbuhkan, apabila memperoleh dana tersebut tentunya itu banyak yang bisa dilakukan karena diback up anggaran yang cukup luar biasa sampai mencapai ratusan juta rupiah.
BACA JUGA:Diminta Buka Peringatan Pertempuran 5 Hari 5 Malam, Pj Walikota Palembang Mengaku Sedih, Kenapa Ya?
Bahkan ada dana abadi kebudayaan yang mencapai Rp 1 miliar lebih selama beberapa periode dia bisa mengerjakan project tersebut.
"Kalau dana dari kami jauh dari itu besarnya Rp 20 juta paling tinggi, tapi ini khan berupa dana stimulasi, jadi ini bentuk dukungan pemerintah untuk memajukan kebudayaan," beber Kristano.
Terlebih sambung dia, bentuk dukungan tidak hanya untuk penggarapan film dokumenter saja.
Para penerima dukungan ini dapat membuat karya kebudayaan lain seperti pertunjukkan seni, pembuatan buku, mengadakan Focus Ground Discussion (FGD) atau seminar dan sebagainya.
BACA JUGA:Gen Z Wajib Tau! Ini Ajakan Sultan Palembang pada Road Show Peringatan Pertempuran 5 Hari 5 Malam
BACA JUGA:Ikutan Road Show Peringatan Pertempuran 5 Hari 5 Malam, Sultan Palembang Bikin Geger Para Pelajar
“Termasuk mengadakan kajian yang temanya manuskrip huruf ulu Sumsel juga bisa masuk," katanya.
Menurut dia, 10 objek pemajuan kebudayaan itu manuskrip, tradisi, permainan tradisional, seni, bahasa dan lain-lain bisa untuk melakukan kegiatan terkait hal itu.
“Membuat film itu banyak lho yang tergerakkan, menggerakkan kebudayaan atau aktivitas film saja melainkan sudah banyak menggerakkan perekonomian," tukasnya.
Sedangkan, Kemas Ari Panji mengajak kalangan mahasiswa dan masyarakat untuk mengikuti bantuan fasilitasi pemajuan Kebudayaan dari BPK Wilayah VI Sumsel tahun 2025 nanti.
BACA JUGA:Bertemu Kobar 9, Pangdam II Sriwijaya Support Peringatan Pertempuran 5 Hari 5 Malam di Palembang
“Karena kalau kami tahun depan tidak bisa lagi menerima bantuan ini, karena harus menunggu beberapa tahun, untuk info lebih lanjut silahkan menghubungi pihak BPK Wilayah VI Sumsel,” pungkasnya.