Buang air kecil berlebihan yang bukan disebabkan oleh konsumsi air atau minuman yang berlebihan dapat disebabkan oleh berbagai hal, termasuk sindrom kandung kemih yang terlalu aktif, diabetes, infeksi saluran kemih, atau obat-obatan.
BACA JUGA:Inilah Tanda-tanda Kalau Kamu Kelebihan Gula Darah
Obat-obatan diuretik, yang sering diresepkan untuk tekanan darah atau kondisi jantung, merupakan salah satu faktor yang umum.
Adapun minuman yang memicu kencing lebih sering antara lain alkohol, teh, dan kopi, yang memiliki efek diuretik dan mengiritasi kandung kemih, ungkap Dr. David Shusterman, seorang ahli urologi bersertifikat di NY Urology di New York City.
Kehamilan merupakan faktor lain, karena kehamilan mengharuskan minum lebih banyak air sehingga metabolisme air pun meningkat.
Stres atau kecemasan juga dapat membuat seseorang perlu lebih sering buang air kecil.
Hal ini karena respons melawan-atau-lari atau pelepasan adrenalin dapat menyebabkan kandung kemih berkontraksi atau meningkatkan produksi urine.
Kandung kemih yang terlalu aktif juga dapat disebabkan oleh masalah hormonal, seperti sindrom genitourinari menopause, yang merupakan kumpulan gejala yang disebabkan oleh penurunan kadar estrogen.
"Yang menarik, diperkirakan ada reseptor estrogen di kandung kemih," kata Dr Jason Kim, profesor klinis urologi di Renaissance School of Medicine di Stony Brook University di Long Island, New York.
"Jadi, sering kali kami menambahkan krim estrogen vagina atau supositoria ke dalam rejimen pasien, dan terbukti membantu mengatasi kandung kemih yang terlalu aktif," pungkasnya.
Frekuensi Buang Air Kecil yang Normal
Dalam kondisi normal, organ ginjal dapat memproduksi urine sebanyak 0,5–1,5 cc per kilogram berat badan untuk setiap jamnya.
Dengan begitu, jika seseorang memiliki berat badan sebesar 50 kilogram, tubuh dapat menghasilkan urine sebanyak 25–75 cc dalam satu jam.
Kemudian, urine tersebut akan ditampung terlebih dahulu pada kandung kemih sebelum dikeluarkan melalui buang air kecil.
Rata-rata kandung kemih akan menampung sekitar maksimum 300-500 cc urine.
Urine ini biasanya akan dikeluarkan melalui buang air kecil setidaknya setiap 6 jam sekali.