Progam ini dibuat agar dapat saling mengirimkan pesan dari satu pengguna ke pengguna lain di komputer yang sama.
Tomlinson juga mengembangkan SNDMSG di jaringan pertama ARPANET dengan menggabungkan program SNDMSG dan CPYNET.
Dari sanalah sistem penamaan e-mail saat ini memiliki dua unsur, yaitu nama komputer dan nama pengguna.
Ia pun akhirnya memililih simbol ‘@’ dengan alasan simbol ‘@’ merupakan satu-satunya simbol yang ada di teletype model 33-nya.
BACA JUGA:Generasi Beta Dimulai 2025, Ini Tantangan yang Harus Dihadapi di Era Digital
BACA JUGA:75 Kampus Raih Apresiasi SEVIMA atas Transformasi Digital, 1 dari Palembang
Teletype atau dikenal pula sebagai teleprinter adalah perangkat komunikasi yang digunakan untuk berkirim pesan yang diketik melalui berbagai kanal komunikasi.
Pertimbangan Tomlinson menyematkan simbol tersebut adalah agar memudahkan komputer untuk bisa membaca penerima atau pengirim e-mail.
Apalagi saat itu juga masih belum ada simbol yang pas untuk menyederhanakan sistem penamaan e-mail agar diterima secara universal di semua komputer.
Lalu kemudian pemakaian simbol '@' semakin sering digunakan dan berkembang menjadi simbol khusus untuk berkirim pesan, termasuk alamat e-mail.
BACA JUGA:Internetan Seharian Tanpa Batas Cuma Rp5.000, Telkomsel Hadirkan Paket Serbu dengan Kuota Besar
Kini juga penggunaan simbol ‘@’ selain dipakai pada e-mail namun juga berkembang dalam penggunaan media sosial seperti Twitter dan Instagram. Simbol ‘@’ diartikan untuk menyebut nama akun pengguna atau handle.