Dengan berdiri sendiri Dinas Kebudayaan dapat lebih fokus dalam menggali lalu melestarikan, dan mempromosikan kekayaan budaya Lahat tanpa terbagi dengan urusan pendidikan.
BACA JUGA:5 Fakta Unik Pagar Alam: Pusat Megalitikum dan Kampung Tertinggi di Sumatera Selatan
"Pengelolaan potensi yang lebih optimal sebut saja, situs-situs megalitik, bangunan heritage, hingga tradisi adat dapat dikelola dengan lebih profesional," sebut Ketua Panoramic of Lahat, Mario Andramatik, Ahad 5 Januari 2025.
Hal ini tidak hanya melestarikan budaya, tetapi juga membuka peluang pengembangan Ekonomi kreatif dan pariwisata.
"Selain itu, mampu mendukung kebijakan nasional sehingga pembentukan Dinas Kebudayaan, sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat yang telah memisahkan bidang kebudayaan menjadi kementerian tersendiri," imbau dirinya.
Disamping itu, sambungnya, dengan memisahkan diri akan membuka peluang dana dan program berdiri sendiri, kucuran anggaran dari pemerintah pusat atau lembaga internasional untuk pelestarian budaya akan lebih besar.
BACA JUGA:Kaya Situs Megalitik! Begini Kata 4 Pakar di Seminar Kajian Koleksi Museum Negeri Sumsel
"Untuk mewujudkan Dinas Kebudayaan yang berdiri sendiri, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat perlu segera menyusun regulasi, melakukan kajian potensi dan melibatkan para ahli budaya serta masyarakat adat," paparnya.
Dia menerangkan, dengan kekayaan budaya yang dimiliki, pembentukan Dinas Kebudayaan di Kabupaten Lahat bukan hanya sebuah kebutuhan, tetapi juga langkah strategis untuk menjaga identitas budaya dan mendorong kemajuan daerah.
"Saatnya Bumi Seganti Setungguan menunjukkan bahwa budaya bukan hanya warisan, tetapi juga aset masa depan yang sangat berlimpah merupakan warisan nenek moyang, hingga detik ini terus dipelihara dan dirawat dengan sangat baik," harap Mario Andramatik.