PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Pernahkah kita mencermati dari mana asalnya abjad yang saat ini dipakai di Indonesia?
Abjad ini yang membuat kita bisa mengekspresikan pokok pikiran dalam bentuk tulisan.
Abjad adalah sekumpulan huruf yang dipakai untuk menuliskan suatu bahasa. Huruf-huruf itu disusun dalam urutan tertentu. Setiap huruf melambangkan sebuah bunyi. Bahasa Indonesia mengikuti penulisan abjad latin yang mempunyai 26 huruf.
Setiap huruf dari 26 huruf itu punya karakteristik dan kisah sendiri yang menarik dibahas.
BACA JUGA:Dari 26 Abjad dalam Bahasa Indonesia, Mengapa Dimulai dengan Huruf A?
Seperti ini misalnya, tahukah kamu kalau G- String dan G-Spot itu ada hubungannya dengan fashion dan dunia wanita?
Nah, saat ini kita akan bahas salah satu huruf itu, yakni huruf G sebagai berikut:
Huruf G atau g adalah huruf ke-7 dalam aksara Latin yang juga menjadi alfabet ketujuh dalam Bahasa Indonesia.
Dalam bahasa Indonesia juga bahasa Melayu, huruf G mewakili konsonan letup langit-langit belakang bersuara (/ɡ/).
BACA JUGA:Ada Tas Raksasa dengan Huruf B, Produk Lokal yang Mejeng di New York
Huruf G juga sering dipartnerkan dengan n di depannya dalam dwihuruf "ng". Ini menjadi konsonan sengau langit-langit belakang (/ŋ/).
Pertama muncul pada zaman Latin Kuno, huruf G diperkenalkan sebagai suatu bentuk lain bagi huruf C.
Hal itu untuk menjadi pembeda konsonan langit-langit belakang bersuara (/ɡ/) dengan konsonan langit-langit yang tidak bersuara (/k/).
Seorang Romawi, Spurius Carvilius Ruga, dikenal sebagai orang pertama yang diketahui menulis huruf G.