PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Kinerja pelaksanaan APBN Wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) terus menunjukkan tren positif sepanjang tahun 2024.
Hal ini ditunjukkan melalui kinerja realisasi pendapatan dan belanja negara yang tetap tumbuh positif.
Pertumbuhan tersebut dapat dilihat dari realisasi penerimaan perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang lebih tinggi dari penerimaan tahun lalu.
Belanja negara juga menunjukkan kinerja yang optimal yang ditunjukkan melalui realisasi belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah yang lebih tinggi dari tahun lalu.
BACA JUGA:Tumbuh Positif Hingga 31 Agustus 2024, Realisasi APBN Wilayah Sumsel Dorong Stabilitas Perekonomian
BACA JUGA:Tren Positif Hingga 31 Oktober 2024, Kinerja APBN di Sumsel Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Berdasarkan Press Conference mengemuka perkembangan APBN dan Dinamika perekonomian Sumsel di tahun 2024 dipengaruhi oleh beberapa fenomena nasional dan global yang memberikan tekanan maupun dorongan terhadap perekonomian di Sumsel, antara lain hari raya besar keagamaan nasional, pemilihan umum dan pemilihan umum kepala daerah, fenomena El Nino, serta dinamika politik global.
Pendapatan negara tumbuh 16,23% (yoy) dengan realisasi sebesar Rp23,90 triliun atau 106,47% dari target yang ditetapkan.
Pendapatan tersebut terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp19,82 triliun atau terealisasi sebesar 100,39%, tumbuh 7,21% didorong oleh peningkatan setoran masa atas aktivitas sektor perkebunan kelapa sawit dan karet serta peningkatan setoran pemungut instansi pemerintah dan BUMN atas kegiatan bidang konstruksi dan Proyek Strategis Nasional (PSN) di Provinsi Sumsel.
Selain itu faktor pendorong lainnya adalah penerimaan PPh Non Migas tumbuh positif sebesar 7,6% dan PPN & PPnBM tumbuh sebesar 6,7% yang menunjukkan baiknya aktivitas ekonomi di Provinsi Sumsel, serta Penerimaan PBB yang tumbuh sebesar 9,0% dengan capaian sebesar 112,9% karena pembayaran PBB yang sudah memasuki jatuh tempo dan pembayaran ketetapan PBB.
Pendapatan dari kepabeanan dan cukai juga mencatatkan pertumbuhan positif dengan realisasi sebesar Rp343,32 miliar atau tercapai 103,65% dari target yang didorong oleh faktor peningkatan kinerja ekspor-impor di Sumsel serta peningkatan harga CPO di semester II 2024.
Realisasi bea masuk mengalami peningkatan 6,42% (yoy) disebabkan adanya peningkatan importasi beras, bahan baku karet, dan mesin.
Komoditi impor yang mendominasi sampai dengan Desember 2024 adalah serealia (beras) sedangkan komoditi ekspor yang dikenakan bea keluar sampai dengan Desember 2024 didominasi Produk CPO.