Realisasi Bea keluar tumbuh positif 26,76% (yoy), dipengaruhi oleh kenaikan rata-rata harga patokan ekspor (HPE) selama 2024 yang mencapai 1,93% (yoy).
BACA JUGA:Kinerja APBN dan Perekonomian di Sumsel Terjaga Positif, Ini Buktinya!
Sedangkan pertumbuhan terbesar yaitu 109,8% berasal dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang mencapai Rp3,74 triliun atau terealisasi 157,29% dari target, yang terdiri dari PNBP Badan Layanan Umum (BLU) dan PNBP Lainnya yang berasal dari Kementerian/Lembaga (K/L).
PNBP BLU tercapai sebesar Rp2,10 triliun atau 111,86% dari target, pendapatan PNBP Lainnya tercapai sebesar Rp1,65 triliun atau 325,41% dari target, termasuk PNBP aset, piutang, dan lelang sebesar Rp82,29 miliar.
Peningkatan PNBP ini didorong oleh faktor peningkatan layanan, perbaikan tata kelola, serta inovasi layanan pemerintah.
Sementara itu, dari sisi belanja negara terealisasi sebesar Rp52,62 triliun, tumbuh 4,02% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
BACA JUGA:Pemda Harus Cari Peluang Investasi, Tidak Melulu Mengandalkan APBN dan APBD.
BACA JUGA:Pendapatan Negara Over Target, Ini Dampak Positifnya terhadap Kinerja APBN di Sumsel
Belanja negara ini terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp19,53 triliun dan Transfer Ke Daerah (TKD) sebesar Rp33,09 triliun.
Hal ini disampaikan dalam rapat pleno forum Asset and Liability Committee (ALCo) Sumsel yang beranggotakan seluruh unit vertikal Kementerian Keuangan di Sumatera Selatan.
Belanja negara di wilayah Sumsel juga tumbuh positif dengan capaian realisasi yang optimal dalam rangka melindungi rakyat, menjaga stabilitas ekonomi, dan mendukung agenda pembangunan.
Kinerja belanja negara tumbuh positif 4,02% (yoy) dengan pendorong utama dari belanja pemerintah pusat (belanja K/L) yang tumbuh positif 20,21% (yoy).
BACA JUGA:Pendapatan Tumbuh Positif, Kinerja APBN di Sumsel Semakin Optimal
Kinerja positif ini juga menunjukkan peran APBN dalam mendukung agenda pembangunan melalui pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN), kegiatan pemilu dan pilkada di 2024, maupun sebagai shock absorber melalui penyaluran program KIP Kuliah Mahasiswa dan program Bantuan Sosial Asistensi Rehabilitas Sosial ( Bansos ATENSI).