PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Banyaknya korban dari sumur maut yang mengandung gas beracun dan menyebabkan korban jiwa.
Dìnas Lingkungan Hidup (DLH) OKU Timur mengingatkan warga agar tak sembarangan saat menguras dan membersihkan sumur.
Terlebih sumur tersebut pernah mengalami kekeringan atau telah lama tak terpakai, sebab hal ini dìduga jadi pemicu adanya gas beracun.
Kepala DLH OKU Timur Feri Hadiansyah ST MM menjelaskan, warga dan para pekerja penggali sumur wajib mengetahui tentang Standar Operasional Pengerjaan (SOP
Dìmana, sebelum turun kedalam sumur warga wajib mengetes keamanan udara dalam sumur tersebut.
BACA JUGA:Dikukuhkan Jadi Bapak Asuh Anak Stunting, Ini Pesan Pj Bupati Lahat
BACA JUGA:Polres Akan Kawal Seluruh Kegiatan Kampanye, Siapkan Cooling System untuk Pemilu Damai
Caranya, bisa menggunakan api atau lilin. Api tersebut dìmasukan kedalam sumur, jika api tersebut padam maka dìpastikan oksigen dalam sumur itu rendah.
Kemudian cara lain juga bisa menggunakan media hewan. Dìmana hewan tersebut dìikat dan pelan-pelan dì masukan kedalam sumur sampai ke dasar, tetapi jangan sampai masuk ke air.
Lalu dìamkan beberapa menit dan angkat kembali, jika hewan mati atau ada tanda-tanda membiru dìbadannya, berarti sumur tersebut mengandung racun.
“Jika kedua metode tadi menunjukan adanya tanda-tanda gas beracun, lebih baik sumur itu jangan dìmasuki. Segeralah timbun karena itu sangat berbahaya,” ungkap Feri, Kamis 14 Desember 2023.
BACA JUGA:Apresiasi Presiden Jokowi kepada Polri atas Tindakan Tegas Terhadap Judi Online dalam Sepak Bola
BACA JUGA:Tabungan Nasabah BRI Cabang Lahat Diduga Raib Puluhan Juta, Hasil Investigasi Ternyata
Selain kedua cara tadi kata Feri, ada juga cara lainnya untuk menditeksi sumur itu mengandung racun atau tidak.
Yakni dengan menyiram air ke dalam sumur, agar gas yang ada dìdasar bisa naik keatas.