Kemudian bisa juga menggunakan Blower. Caranya semprotkan udara blower kedalam sumur melalui dinding-dindingnya.
Keempat cara ini bisa menjadi rujukan, jika ada warga atau pekerja penggali akan membersihkan sumur. Sehingga bisa meminimalisir dampaknya agar tidak membahayakan diri,” paparnya.
BACA JUGA:Peringati Hari Juang TNI AD Ke-78, Kodim 0405/Lahat Ziarah dan Tabur Bunga di TMP Puspa Bakti
BACA JUGA:Kabar Gembira! UMK Muratara 2024 Lebih Besar Dari Provinsi, Ini Jumlahnya
Feri menjelaskan, ada beberapa jenis gas beracun yang sering berada dì dalam sumur yang pernah kering atau jarang dìpakai.
Bisa gas berupa Hidrogen Sulfida (H2S), gas yang beracun ini tidak bewarna dan berbau seperti telur busuk.
Kemudian, ada juga gas berupa Karbon Monoksida (CO). Gas CO ini paling lama 5 menit yang menghirup tetap bisa benafas.
Selain itu, jika kondisi sumur itu dangkal atau berada dì daerah rawa, biasanya sering ada gas CH4 atau gas metan.
BACA JUGA:Jelang 3 Bulan Menjabat, Pj Wako Ini Ikuti Asistensi Evaluasi Kinerja Kepala Daerah
“Biasanya jika keracunan gas monoksida biasa segera dìatasi, asalkan tidak berada dalam sumur. Sebab keracunan karbon monoksida gejalanya mirip dengan sakit flu,” papar Feri.
Sebelumnya sempat hobeh pemberitaan terkait adanya korban sumur maut di Desa Bandar Jaya, Dusun 1 RT 2, Kec BP Peliung, Kabupaten OKU Timur yang menewaskan tiga orang warga, Senin, 11 Desember 2023 sekitar pukul 16.30 WIB.
Hal tersebut diungkap Kapolsek Buay Pemuka Peliung IPTU Andi Wijaya, Selasa 12 Desember 2023.
"Pihak Keluarga dari ketiga Korban telah membuat Surat Pernyataan untuk tidak di Visum dan menerima kejadian ini sebagai musibah," katanya.
BACA JUGA:Jelang 3 Bulan Menjabat, Pj Wako Ini Ikuti Asistensi Evaluasi Kinerja Kepala Daerah
BACA JUGA:9 Gaya Foto Ini Terlarang Bagi ASN Jelang Pemilu 2024, Jadi yang Boleh Gaya Apa?